Liputan6.com, Manama - Pemerintah Bahrain mengumumkan kematian Perdana Menteri Khalifa bin Salman pada usia 84 tahun. PM Khalifa meninggal dunia di Amerika Serikat.
PM Khalifa bin Salman merupakan perdana menteri dengan jabatan terlama di dunia, yakni setengah abad. Ia duduk di kursi kekuasaan sejak 1970. Sebelum menjadi perdana menteri, ia aktif di bidang ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
Lahir pada 24 November 1935, Khalifa bin Salman adalah putra kedua dari penguasa Bahrain: Salman bin Hamad Al Khalifa.
Menurut AP News, Rabu (11/11/2020), Khalifa bin Salman merupakan sosok kaya raya, ia bahkan punya pulau pribadi untuk menjamu tamu-tamunya.
Sosok Khalifa bin Salman merupakan generasi tua (old guard) yang konservatif, serta memberikan bantuan bagi orang-orang yang mendukung keluarga Al Khalifa. Pengaruh Khalifa bin Salman juga tak hanya dari segi usia dan senioritas.
"Ia mewakili pemahaman sosial lama yang berakar di privilese kerajaan dan diekspresikan melalui bantuan personal," ujar Kristin Smith Diwan, senior resident scholar di Gulf States Institute.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sepak Terjang
Bahrain mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1971. Pangeran Khalifa lantas mendapat tugas di bidang pemerintahan dan ekonomi.
Bahrain mengalami perkembangan pesat dan menjadi pusat finansial hingga pariwisata.
Kehidupan sosial di Bahrain tak seketat di Arab Saudi, sehingga orang barat dapat pergi ke kelab malam dan pantai-pantai.
Namun, Pangeran Khalifa sempat terbelit kasus korupsi, salah satunya terkait perusahaan alumunium Alcoa. Ia juga diduga meraup hasil dari BUMN di Bahrain, seperti Bahrain Petroleum dan Alumnium Bahrain.
Protes sempat mencuat akibat dugaan korupsi ini, Pada 2011, penganut Syiah di Bahrain protes ke pemerintah agar PM Khalifa mundur.
Mantan Dubes AS Ronald E. Neumann menyebut Khalifa bin Salman memang korup, tetapi membangun Bahrain modern.
"Saya percaya bahwa Sheikh Khalifa tidak seluruhnya pengaruh buruk," ujar Neumann dalam bocoran memo WikiLeaks. "Meski memang korup, ia membangun banyak Bahrain modern."
Advertisement
Aktif di Bidang Kedokteran, Pembangunan, Pendidikan, dan Jurnalistik
Sebelum meninggal, Khalifa bin Salman membuat penghargaan untuk dokter-dokter Bahrain. Penghargaan itu bernama Khalifa bin Salman Award for Bahraini Doctor.
Penghargaan itu memiliki hadiah sebesar 200 ribu dolar untuk mengapresiasi dokter Bahrain dalam penelitian medis, klinis, dan pengobatan.
Khalifa bin Salman Award for Bahraini Doctor memiliki kategori "Innovation and Creative Award in Therapeutic, Clinical and Medical Research Award", serta ada juga "Extended Loyalty and Giving Award" bagi petugas medis yang sudah lama mengabdi.
Selain itu, ada juga Khalifa bin Salman Al Khalifa Award di bidang pendidika, jurnalisme, dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga
Tempati Posisi 3 Klasemen Kualifikasi, Begini Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir Tentang Lokasi Kandang Timnas Indonesia untuk Lawan Bahrain: SUGBK Masih yang Terbaik
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang, Lebih Baik dari Bahrain dan China