Liputan6.com, Surabaya- Pembelajaran jarak jauh di Jember tidak bisa berjalan optimal. Alasannya klasik, susah sinyal.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Jember Hafidi Kholis pembelajaran daring lebih mudah dilakukan di perkotaan, sedangkan di pelosok desa hal itu sulit.
“Jangankan jaringan internet, sinyal saja kadang tidak ada,” ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama di DPRD Jember, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia menilai, Dinas Pendidikan dan Kemenag Jember harus mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Terlebih, banyak orangtua siswa yang tidak mampu membeli android sehingga pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan.
Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo membenarkan kendala itu. Oleh karena itu, ia menginstruksikan sekolah untuk melakukan pembelajaran daring dan luring, sehingga kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan.