Potensi Pasar Rp 71 Triliun, Waskita Karya Gencar Ekspansi ke Luar Negeri

Waskita Karya akan terus menjaga keberlangsungan bisnis ke depan.

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Nov 2020, 13:30 WIB
Kendaraan pemudik melintasi Jembatan Kali Kuto pada ruas tol fungsional Batang-Semarang, Gringsing, Batang, Jateng, Rabu (13/6). Jembatan ini dioperasikan sementara untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) akan terus menjaga keberlangsungan bisnis ke depan. Waskita memproyeksikan potensi pengembangan bisnis dalam beberapa tahun kedepan mencapai Rp 92 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengatakan potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa yakni infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp 49 triliun.

Selanjutnya, potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan EPC senilai Rp20 triliun. Serta, nilai proyek yang dikembangkan oleh entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat).

Dalam hal ini Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land akan mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang akan diperuntukan sebagai hunian dan commercial center.

Waskita Karya yang tergabung dalam konsorsium bersama dengan BUMN lain yaitu Jasa Marga, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan, dan Brantas Abipraya juga direncanakan melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen.

"Proyek tol sepanjang 75,8 Km tersebut memiliki nilai investasi sekitar Rp 14 triliun," kata Destiawan di Jakarta, Kamis (12/11).

“Kemudian untuk total potensi proyek pengembangan bisnis sekitar Rp 92 triliun,” lanjut Destiawan.

Sementara potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai sekitar Rp 71 triliun antara lain ke Timur Tengah, Afrika serta, potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target Kontrak Baru

Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Kalikangkung, Semarang, Minggu (9/6/2019). Arus balik satu jalur diberlakukan dari tol jatingaleh untuk mengurangi penumpukan, arus balik yang terjadi puncaknya sabtu malam di tol Kalikangkung. (Liputan6.com/Gholib)

Adapun untuk tahun ini, Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26,8 triliun. Hingga Oktober raihan kontrak baru mencapai Rp 15 triliun.

Raihan nilai kontrak baru paling besar berasal dari pembangunan tol, bendungan, irigasi, perkuatan pantai di DKI, Sewerage di Jambi dan gedung.

Dalam proses pengerjaan beberapa proyek tersebut, Waskita melakukan sinergi dengan anak perusahaan yaitu Waskita Precast, yang merupakan salah satu manufaktur terbesar di Indonesia dalam menyuplai produk precast dan readymix berkualitas.

Sinergi ini didukung dengan lokasi 9 Plant dan Batching Plant Waskita Precast yang tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi sehingga proses pengiriman produk lebih mudah dan cepat.

Perlu diketahui, Waskita memiliki enam lini bisnis yaitu konstruksi, bidang investasi yang terdiri dari jalan tol, realty dan infrastruktur non jalan tol. Serta dibidang industri yaitu beton precast dan pabrikasi baja.

Keenam lini bisnis tersebut didukung oleh anak-anak perusahaan seperti Waskita Toll Road, Waskita Karya Realty, Wasita Beton Precast dan Waskita Karya Infrastruktur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya