Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan norma sosial, budaya, dan perusahaan di seluruh dunia. Terkhusus di Jepang, krisis kesehatan ini bahkan memengaruhi cara pria buang air kecil.
Melansir laman AsiaOne, Kamis, 12 November 2020, sebuah studi oleh Panasonic Corporation telah menemukan bahwa laki-laki dipaksa menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dari rumah. Dari situ, makin banyak di antara mereka bermigrasi dari berdiri ke posisi duduk saat buang air kecil.
Panasonic, yang terkenal dengan perlengkapan kamar mandi, termasuk dudukan toilet berpemanas canggih, meneliti terhadap 310 pria dan perempuan di seluruh Jepang pada Agustus lalu. Dari 155 responden pria, 58 persen menegaskan bahwa mereka sudah duduk untuk buang air kecil sebelum pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Tapi, 11 persen mengatakan mereka telah beralih dari berdiri ke duduk saat pandemi menghantam. Sekarang, hampir 70 persen pria memilih duduk untuk buang air kecil, meningkat tajam dari 51 persen yang dilaporkan dalam survei tahun 2015.
Studi tersebut tak menyelidiki alasan perubahan kebiasaan ini. Tapi, berdasarkan laporan South China Morning Post, mereka tampaknya dimotivasi dua pertimbangan utama, yakni menyadari tingkat kekacauan yang ditinggalkan karena berdiri selama buang air kecil dan keinginan membuat pasangan mereka bahagia.
"Saya harus bekerja lebih banyak dari rumah sejak pandemi. Jadi, jelas saya lebih sering menggunakan toilet di rumah," kata Nobuhiro Tomura yang bekerja untuk sebuah perusahaan konstruksi di Yokohama.
"Saya rasa sebelumnya saya tak pernah menyadari betapa seringnya saya gagal mencapai target. Setelah harus membersihkan sendiri beberapa kali, saya menyadari bahwa duduk adalah ide yang cukup masuk akal saat buang air kecil," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wacana Pria Duduk untuk Buang Air Kecil
Yoichi Shimada, seorang profesor universitas dari Prefektur Fukui, mengatakan bahwa ia berada di titik puncak untuk beralih ke posisi duduk saat buang air kecil. Peningkatan jumlah waktu yang harus dihabiskan di rumah bersama sang istri terbukti jadi penyebabnya.
"Istri saya mengeluh saat saya meleset dan bikin kacau," jelasnya. "Dan karena saya lebih sering berada di rumah, ia lebih sering mengeluh. Saya pikir itu sama untuk banyak suami yang menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dari rumah sekarang, dan yang menyadari betapa kerasnya istri kita bekerja."
"Saya juga menyadari kenikmatan bersantai di dudukan toilet berpemanas, bahkan saat saya hanya ingin buang air kecil, dan menurut saya fungsi bidet juga sangat menyenangkan. Ini sangat menyegarkan," katanya.
Masalah pria duduk untuk buang air kecil telah hangat diperdebatkan di negara-negara, seperti Amerika Serikat dan Eropa. Namun di Jepang, masalah tersebut nyaris tak menimbulkan riak di media sosial. Padahal, terdapat sejumlah pesan di Twitter dari pria berusia 50-an dan lebih tua yang secara vokal mendukung posisi duduk untuk buang air kecil, bahkan sebelum survei Panasonic.
Advertisement