Realisasi Kredit Dana PEN Bank Mandiri Tembus Rp 42,6 Triliun

Bank Mandiri telah merealisasikan penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar RP 42,6 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2020, 17:30 WIB
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sampai kuartal III-2020, Bank Mandiri telah merealisasikan penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar RP 42,6 triliun. Penyaluran dana PEN ini diberikan dengan menyalurkan pembiayaan kepada 133 ribu debitur.

"Kami juga menyalurkan dana PEN, sampai September kami salurkan Rp 42,6 triliun kepada lebih dari 130 ribu debitur," kata SEVP Corporate Banking Bank Mandiri, Arief Ariyana dalam Webinar LPPI bertajuk Pembiayaan dan Investasi pada Revolusi 4.0 dan Internet of Things (IOT), Jakarta, Kamis (12/11).

Arief mengatakan penyaluran kredit diberikan kepada sektor atau nasabah yang menunjukkan tren pemulihan pasca diterpa dampak pandemi Covid-19. Sasaran utama penerima kredit ini yaitu sektor UMKM dan padat karya.

"Kami mendukung sektor atau nasabah yang masih resilien dan menunjukkan tren pemulihan yang baik," Arief.

Secara rinci, sektor pengolahan menjadi yang terbesar dengan nilai pembiayaan Rp 14,9 triliun. Sektor perdagangan sebesar Rp 11,5 triliun.

Sektor pertanian dan kehutanan sebesar Rp 4,8 triliun dan sektor konstruksi sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan Rp 9,9 triliun sisanya diberikan ke sektor lainnya.

"Fokus penyaluran ini termasuk di UMKM sektor yang potensi seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan lainnya," kata dia.

Selain itu, Bank Mandiri juga telah memberikan pembiayaan sebesar Rp 81 triliun kepada 5 sektor prioritas. Antara lain makanan dan minuman sebanyak Rp 53 triliun, Industri tekstil dan pakaian jadi sebanyak Rp 8,1 triliun.

Lalu, industri alat angkutan Rp 8,5 triliun dan industri elektronik Rp 3,3 triliun. Sedangkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebanyak 7,9 triliun.

Penyaluran kredit ini kata Arief sebagai upaya Bank Mandiri berkontribusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Ini sebagai wujud nyata kami untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bank Mandiri Terbitkan E-Money Edisi Jak Lingko

Penumpang naik angkutan Jak Lingko All New Purwarupa Mikrotrans di Jakarta, Minggu (6/9/2020). Angkutan ini dilengkapi AC, sistem pintu geser otomatis, 4 CCTV, TV, sabuk pengaman untuk penumpang, alat pemadam, dan palu pemecah kaca darurat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendukung upaya untuk menekan penyebaran covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, Bank Mandiri bersinergi dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menerbitkan kartu e-money khusus edisi Jak Lingko untuk memudahkan proses transaksi pembayaran di semua moda transportasi publik dalam sistem Jak Lingko.

Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie mengungkapkan, inisiatif ini bisa menjadi solusi pembayaran non-tunai yang praktis dan efisien, karena masyarakat cukup menyimpan satu kartu di dalam dompet untuk melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi Jak Lingko. Selain itu, solusi non-tunai akan mengurangi kontak langsung antara penumpang dengan awak kendaraan umum.

Jak Lingko adalah program transportasi publik terintegrasi yang mencakup 274 rute yang melingkupi 85 persen wilayah DKI Jakarta. Jak Lingko terintegrasi dengan seluruh moda first mile dan last mile dengan special rate Rp 5.000,- untuk 3 jam perjalanan menggunakan Mikrotrans, Metrotrans maupun Transjakarta layanan koridor manapun.

Saat ini, kartu e-money edisi Jak Lingko dapat diperoleh di vending machine Transjakarta yang tersedia di halte-halte sepanjang koridor utama Transjakarta.

"Kami berharap penerbitan kartu e-money Jak Lingko ini akan mendorong pemanfaatan transportasi publik yang terintegrasi oleh masyarakat khususnya di wilayah DKI Jakarta karena aman dan nyaman. Hal ini juga sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk menjadi digital bank terbaik dengan produk keuangan yang handal dan praktis," kata Sunarto dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

Sunarto juga berharap, kartu ini menjadi solusi yang ekonomis bagi pengguna layanan transportasi publik di Jakarta karena tarif yang diberlakukan adalah tarif khusus Jak Lingko.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya