Liputan6.com, Jakarta Kemunculan buaya sepanjang 2 meter yang menghebohkan warga di bantaran Sungai Tallo, Kota Makassar pada Selasa (11/11/2020) siang hingga kini masih menjadi buah bibir. Buaya yang disebut sebagai buaya jadi-jadian itu kini berada di rumah warga yang mengaku sebagai keluarga dari hewan buas tersebut.
Buaya itu kini berada di rumah seorang warga bernama Mulyadi. Mulyadi sendiri adalah warga Jalan Pacinang 5, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Baca Juga
Advertisement
RM (50), salah seorang kerabat Mulyadi menjelaskan bahwa dirinya dan Mulyadi memiliki ikatan darah dengan buaya tersebut. Buaya itu pun disebut merupakan keturunan kedua dari tantenya.
"Jadi dulu itu tante saya melahirkan kembar manusia dan buaya. Saat melahirkan bayi laki-laki, tiba-tiba sebutir telur berukuran kecil juga keluar dari rahim tante saya," ucap RM, Kamis (12/11/2020).
Tak lama berselang telur tersebut kemudian menetaskan seekor buaya kecil. Buaya itu pun kemudian dipercaya sebagai saudara kembar anak laki-laki yang dilahirkan bersamaan dengan telur tersebut.
"Yang anak laki-laki diberi nama Sattu sementara buaya itu diberi nama Sitti Mara Bintang," sebutnya.
Belakangan Sattu kemudian meninggal dunia. RM menjelaskan bersamaan dengan kepergian Sattu untuk selama-lamanya itu, buaya yang diberi nama Sitti Mara Bintang itu pun tiba-tiba menghilang.
Sekian tahun lamanya menghilang, buaya yang ditemukan warga di Sungai Tallo kemarin dipercaya sebagai keturunan langsung dari Siti Mara Bintang.
"Nah buaya yang kemarin ditemukan di Sungai Tallo ini lah anak dari Sitti Mara Bintang," jelasnya.
Buaya itu kini telah dilepaskan lagi ke Sungai Tallo. Sejumlah prosesi adat khas suku Bugis-Makassar mengiringi pelepasan buaya itu sore tadi.
"Sudah dilepas lagi dengan prosesi adat Ganrang Bulo," dia memungkasi
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kronologi Penemuan Buaya
Terpisah, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tello Baru, Polsek Panakkukang, Bripka Muhammad Kazim menjelaskan bahwa buaya itu pertama kali ditemukan oleh dua orang warga bernama Ali Boha dan Ammang pada Selasa (10/11/2020) malam.
"Selasa malam sekitar jam 22.00, dua warga temukan itu buaya dan dievakuasi ke bawah jembatan Sungai Tallo," kata Kazim, Kamis (12/11/2020).
Ammang pun kemudian menceritakan apa yang ditemukannya itu kepada sanak saudaranya, hingga salah seorang dari mereka menyebut bahwa buaya tersebut adalah anggota keluarganya. Keesokan harinya, yakni pada Rabu (11/11/2020) siang, Ammang pun kembali mendatangi buaya tersebut dan mendapati buaya itu tidak berpindah dari lokasi sebelumnya.
"Ammang kembali ke bawah jembatan Sungai Tallo. Karena ada keluarganya bernama Mulyadi yang mengaku kalau buaya itu adalah saudara kembar dari keluarganya," terangnya.
Keyakinan Mulyadi bahwa ia memiliki ikatan darah dengan buaya itu pun semakin kuat setelah melihat langsung buaya tersebut. Apalagi buaya itu tidak memberikan perlawanan sama sekali sebagaimana hewan buas pada umumnya.
"Jadi memang buaya ini seperti jinak. Tidak ada perlawanan padahal kemarin buaya itu masih hidup," tuturnya.
Buaya itu kemudian dibawa pulang oleh Mulyadi ke rumahnya. Buaya dirawat sebagai mana manusia, ia diberikan selimut, makanan dan diolesi minyak agar buaya itu tetap nyaman.
"Bahkan ada sesajen juga saya lihat ketika saya kemarin ke rumah Mulyadi ini. Ada lilin dan bakar dupa," dia memungkasi.
Advertisement