Liputan6.com, Jakarta - Pandemi yang melanda Indonesia dalam beberapa bulan terakhir membuat aktivitas masyarakat tersendat akibat pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Seiring kesadaran masyarakat Ibu Kota untuk menerapkan protokol kesehatan, Pemprov DKI Jakarta mulai melonggarkan beberapa aktivitas dengan syarat tertentu pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.Jakarta merupakan provinsi tersibuk sekaligus terpadat yang mencapai 15.938 jiwa per kilometer persegi, berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) 2019 lalu.
Advertisement
Pemprov DKI Jakarta menempuh sejumlah langkah untuk meminimalisasi kerumunan massa, dengan menerapkan aturan di beberapa sektor usaha, penyebaran informasi seputar perkembangan Covid-19 di berbagai titik di Jakarta, serta pemeriksaan gejala mandiri.Sejak awal pandemi, Pemprov DKI membentuk Tim Tanggap Covid-19 yang bermarkas di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Portal web Jakarta Tanggap Covid-19 juga bisa diakses melalui corona.jakarta.go.id.
"Kita semua tentu waspada, kita semua melakukan yang terbaik. Dan Pemprov DKI Jakarta akan selalu memberikan update secara transparan, secara apa adanya, juga memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan semua yang bisa kita kerjakan untuk melindungi warganya," ujar Gubernur Anies.
Segala bentuk informasi yang disajikan dalam portal tersebut berbasis dari laporan Fasilitas Kesehatan DKI Jakarta dan telah dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan RI. Tiap hari informasi tersebut senantiasa diperbarui. Masyarakat bisa mengakses informasi kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jakarta dan nasional, juga berbagai data suspek, kontak erat, dan pasien positif Covid-19. Berikut rincian penyajian data di situs corona.jakarta.go.id.
Data Kasus Terkonfirmasi Covid-19
Di bagian Kasus Terkonfirmasi Covid-19 terdapat data kasus nasional dan khusus Jakarta. Bagian kasus terkonfirmasi Covid-19 nasional mencakup data jumlah kasus positif, kasus aktif, sembuh, dan meninggal. Sedangkan di bagian kasus terkonfirmasi Covid-19 lebih lengkap. Selain data jumlah kasus positif, kasus aktif, sembuh, dan meninggal, ada pula data jumlah isolasi mandiri, pasien tanpa gejala, bergejala, dan belum diketahui.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Data Jumlah Tes di Jakarta
Di sini terdapat data rapid diagnostic test dan tes PCR yang terbagi menjadi tes PCR orang kasus baru dan spesimen yang diperiksa. Di setiap jumlah tes terdapat informasi data total tes keseluruhan, selain data jumlah hasil tes reaktif dan nonreaktif untuk rapid test , serta hasil positif dan negatif untuk tes PCR. Selain data jumlah tes, juga ditampilkan tabel Positivity Rate hasil lab Covid-19.
Data Suspek, Kontak Erat, Pasien Positif, dan Data Lainnya
Tak hanya berisi total data suspek kontak erat, dan pasien positif. Situs web corona.jakarta.go.id juga berisi mapping data umur dan jenis kelamin.Situs ini juga memiliki data pemakaman jenazah umum dan pemakaman dengan protap penanganan Covid-19.
Visualisasi Data dan Peta
Visualisasi ini bersifat sebagai pelengkap dari data Covid-19 Dinas Kesehatan. Dalam visualisasi ini sumber-sumber data eksternal atau publik juga digunakan untuk memperkaya hasil visualisasi. Adapun data-data yang divisualisasikan adalah data penindakan pelanggaran perusahaan, penindakan pelanggaran oleh Satpol PP, CRM pelanggaran PSBB, kualitas udara Jakarta, CRM terkait Covid-19, dampak Covid-19 terhadap kemacetan dan network graph penularan Covid-19. Selain data visualisasi, juga terdapat peta kasus, peta kronologis, peta persebaran, dan peta zona pengendalian.
Advertisement
Pusat Penelitian dan Publikasi Covid-19
Jakarta Smart City telah melakukan penelitian berbasis data Covid-19 di Jakarta dan mempublikasikannya di jurnal internasional, sehingga berbagai data dan informasi yang termuat di situs web corona.jakarta.go.id bebas diakses dan dapat dijadikan sebagai data penelitian.Penelitian tersebut adalah “Evaluasi Berbasis Data: Kebijakan Pembatasan Mobilitas Publik dalam Mitigasi Persebaran COVID-19 di Jakarta” dan “Kebijakan Berbasis Data: Analisis dan Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jakarta dengan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)”.
Kami membuka pintu bagi para peneliti untuk memanfaatkan data Covid-19 yang telah kami sajikan di website corona.jakarta.go.id.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh masyarakat dapat membantu Pemprov DKI untuk mengambil kebijakan berbasis data, sehingga pandemi Covid-19 di Jakarta dapat segera berakhir.
"Kami bisa sampaikan, corona.jakarta.go.id merupakan website terlengkap di Indonesia," ujar Gubernur Anies Baswedan, dikutip dari kanal Youtube Litbang Kemendagri saat presentasi dalam acara Innovative Government Award (IGA) 2020 pada Sabtu (07/11/20).
Anies menyadari pengakses situs tersebut tak hanya dari kalangan dalam negeri, tapi juga luar negeri, termasuk para ekspatriat yang berdomisili di DKI Jakarta.
"Disiapkan dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, business community (pelaku usaha) dan diplomatic corps (lembaga diplomatik) ingin mengetahui situasi Jakarta terkait Covid-19," lanjut Anies.
Dalam menyajikan data kepada masyarakat selama masa PSBB, situs Jakarta Tanggap Covid-19 terus mengalami update untuk meningkatkan akurasi informasi. Hal tersebut penting, karena data seberapa banyak dan sudah ke daerah mana saja Covid-19 menyebar, bisa sangat membantu untuk menjaga keamanan diri serta keluarga.
Dengan demikian, masing-masing individu bisa mengukur risiko beraktivitas dan bepergian pada masa PSBB Transisi. Karena terbuka untuk umum, informasi yang tersaji bisa diakses hingga tingkat Rukun Warga (RW).
Hingga kini, situs Jakarta Tanggap Covid-19 telah menjadi acuan jutaan warga tak hanya di provinsi DKI Jakarta, juga menjadi situs informatif bagi mereka di luar Jakarta.
"corona.jakarta.go.id sudah melayani 29 juta lebih warga, dan pengguna aktifnya 13 juta," ungkap Anies.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya juga telah berkolaborasi dengan Harvard CLM Team dan Klakklik.id menghadirkan solusi pemeriksaan gejala mandiri bernama Corona Likelihood Metric (CLM) yang bisa diakses melalui aplikasi Jaki.
Dengan mengandalkan machine learning , CLM akan mempelajari data yang diberikan oleh pengguna terkait risiko dirinya terinfeksi Covid-19 berdasarkan riwayat kesehatan, kontak, dan perjalanannya. Setelah itu Anda akan mendapat rekomendasi kesehatan sesuai dengan hasil pemeriksaan.