Liputan6.com, Melbourne - Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan pada Jumat 13 November 2020 bahwa pengujian awal kandidat vaksin Virus Corona COVID-19 potensial, yang dikembangkan oleh University of Queensland dan perusahaan bioteknologi CSL Ltelah menunjukkan hasil aman dan respons antibodi.
Perusahaan farmasi tengah berlomba untuk mengembangkan pengobatan yang efektif, untuk penyakit tersebut di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang menewaskan lebih dari satu juta orang dan mengguncang ekonomi dunia.
Advertisement
Menyusul beberapa kandidat vaksin dari sejumlah negara lainnya, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh University of Queensland dan CSL saat ini juga akan memulai tahap pengujian terakhirnya, menurut Menkes Hunt.
"Vaksin ini terbukti aman melalui uji klinis fase 1 dan terbukti me
nghasilkan respons antibodi yang positif," terang Menkes Hunt kepada wartawan di Queensland, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (13/11/2020).
"(Vaksin) itu melakukan tugasnya. Terutama pada orang tua, dan itu juga merupakan hasil yang sangat penting, mengingat kerentanan global terhadap kalangan orang tua di seluruh dunia karena COVID-19," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Jika Berhasil Lolos Uji Coba, Vaksin Siap Distribusi pada Kuartal Ketiga 2021
Jika berhasil lulus uji coba, Menkes Hunt mengatakan bahwa vaksin COVID-19 tersebut bisa siap untuk didistribusikan pada kuartal ketiga 2021 mendatang.
Sebelumnya, Australia telah setuju untuk membeli sebanyak 51 juta dosis dari kandidat yang dikembangkan Universityy of Queensland.
Selain itu, Negeri Kanguru tersebut juga akan membeli kandidat vaksin AstraZeneca jika berhasil lolos uji tahap terakhir.
Diketahui bahwa begitu banyak perusahaan farmasi di berbagai negara di dunia yang berpacu dengan waktu demi mengembangkan pengobatan yang efektif untuk Virus Corona COVID-19 di tengah lonjakan kasus yang telah memakan lebih dari satu juta jiwa dan mengguncang ekonomi dunia.
Beberapa kandidat termasuk yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer dan perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca pun diperkirakan mengumumkan hasil pengujian tahap terakhir mereka dalam waktu dekat.
Baru-baru ini, Pfizer mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 eksperimentalnya lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba awal.
Advertisement