Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Target Penjualan Mobil Kembali Direvisi

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali melakukan revisi target penjualan mobil secara nasional

oleh Arief Aszhari diperbarui 13 Nov 2020, 13:02 WIB
GIIAS Makassar 2019 Jaring 25 Ribuan Pengunjung (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 di Indonesia tak kunjung berakhir. Hal tersebut, tentu saja mempengaruhi berbagai lini industri Tanah Air, termasuk otomotif baik secara penjualan maupun produksi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan kembali merevisi target penjualan mobil secara nasional. Pasalnya, dengan kondisi saat ini, akan terasa berat untuk mencapai target sebelumnya, sebesar 600 ribuan unit.

"Dampak pandemi Covid–19 terhadap industri KBM roda 4, pasar turun plus minus 50 persen disebabkan permintaan atau daya beli menurun. Gaikindo merevisi target penjualan 2020 menjadi 525.000 unit. Begitu juga produksi dan ekspor CBU yang menyesuaikan,” demikian dituliskan dalam paparan Gaikindo, di acara webinar Diskusi Virtual Industri Otomotif ‘Upaya Pemerintah Bangkitkan Industri Otomotif dari Dampak Pandemi Covid-19, Kamis (12/11).

Sebelumnya, sebagai usaha untuk mengangkat penjualan di Indonesia, Gaikindo mengusulkan pajak nol persen untuk pembelian mobil baru melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Namun, wacana tersebut, telah ditolak oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Minta dukungan pemerintah

Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara menilai, tanpa dukungan pemerintah tentunya akan sangat berat bagi para anggota Gaikindo untuk dapat memenuhi target produksi sebesar 600 ribu unit di tengah pandemi.

"Kami hanya punya sisa 2 bulan untuk mengejarnya. Apalagi kalau sudah Desember, itu pasti masyarakat sudah memilih untuk liburan dan menunda membeli sampai tahun depan," ungkapnya.

Sebagai informasi, revisi kedua target penjualan mobil sebesar 525 ribu unit ini, memang turun sekitar 50 persenan dibanding penjualan tahun lalu yang mencapai 1,032 juta unit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya