Liputan6.com, Jakarta - Pfizer dan perusahaan farmasi asal Inggris, BioNTech mengumumkan vaksin yang mereka kembangkan memiliki persentase 90 persen efektif menumpas virus corona covid-19, Senin (9/11/2020), Namun vaksin ini belum disebarluarkan ke masyarakat.
Kendati demikian, Full Fact, sebuah badan pengecekan fakta independen di Inggris, sudah menyiapkan diri untuk memberantas hoaks soal vaksin covid-19. Mereka sadar di Britania Raya masih ada yang tidak percaya dengan penyakit ini.
Advertisement
"Sampai saat ini, kita belum melihat apapun soal itu (hoaks vaksin covid-19). Namun saya sudah bisa membayangkan, tidak lama lagi, kita akan melihat itu," kata editor Full Fact, Tom Phillips, seperti dikutip dari Irish Examiner.
"Saya tidak akan terkejut jika kami akan menemui babak baru, yakni melihat klaim palsu tentang itu (vaksin) dalam waktu dekat," katanya menambahkan.
Sejak pandemi covid-19 melanda di seluruh dunia, termasuk Inggris, Tom Phillips mengatakan, teori konspirasi semakin berkembang bila dibandingkan tahun sebelumnya. Banyaknya teori konspirasi dan berita hoaks, kata Phillips, bisa sangat berbahaya.
"Informasi (hoaks) itu bisa menghancurkan kehidupan dan krisis kesehatan masyarakat. Ini bisa lebih parah dari sebelumnya," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bahaya Menurut Full Fact
Bila nantinya ada hoaks soal vaksin covid-19 di Inggris, Phillips, membayangkan akan ada nyawa yang hilang dengan percuma.
"Jika suatu vaksin disetujui untuk digunakan, jika terbukti aman, jika terbukti efektif, maka berpotensi menyelamatkan nyawa."
"Namun jika informasi yang salah membuat orang enggan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif, maka hal itu berpotensi menyebabkan bahaya yang nyata. Ini berpotensi merenggut nyawa," ucapnya.
Karena itu, Full Fact mendorong pemerintah Inggris untuk transparan dalam penyampaian informasi soal vaksin virus corona covid-19.
"Ini adalah proses pengembangan vaksin yang cepat. Bagi para peneliti independen, sangat penting untuk memberikan data yang baik. Dengan begitu, orang bisa percaya kalau vaksin sudah melalui uji klinis dan keamanan yang tepat," katanya.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.