Liputan6.com, Medan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 8 tahun 2020 mulai disalurkan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara turun langsung menyalurkannya di Kantor Pos Medan, Jalan Pos, Kesawan, Medan Barat.
Disebutkan Mensos Juliari, Khusus untuk Sumut sampai saat ini jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST sejumlah 610.375. Dari jumlah tersebut, sampai tahap 7 atau Oktober sudah selesai dan berhasil tersalurkan 90,3 persen.
"Kota Medan dari 610.375 itu dapat alokasi 54.810. Sudah tersalurkan sampai tahap 7 sebanyak 88,4 persen," kata Juliari, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Disampaikan Mensos, jika dilihat lebih kecil lagi, untuk Kecamatan Medan Baru yang menerima alokasi 491, dan di tahap 7 sudah tercapai 93,3 persen. Sedangkan untuk Kelurahan Babura ada 86 yang menerima, dan sampai tahap 7 tercapai 90,7 persen.
"Intinya, sudah cukup tinggi sampai tahap 7 kemarin," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Akan Diperpanjang di 2021
Diterangkan Mensos, pada tahap 8 jumlah KPM BST sama dengan tahap 7, dan akan dilanjutkan ke tahap 9 atau terakhir. Untuk tahap 9 akan dibagikan awal bulan Desember mendatang.
"Itu tahap terakhir di tahun 2020," terangnya.
Disampaikan Mensos, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan akan memperpanjang pemberian BST, yaitu mulai Januari sampai Juni 2021. Hanya saja kemungkinan, jumlah uang yang diterima berkurang.
"Sehingga ke depan masih ada kelanjutan," ucapnya.
Meski nilai uang yang disalurkan tahun depan kemungkinan berkurang, namun keluarga yang menerima secara nasional meningkat jumlahnya. Tahun 2020 yang menerima sekitar 9,2 juta, di tahun 2021 naik menjadi 10 juta.
"Supaya lebih banyak menjangkau dan membantu keluarga kurang mampu lebih bayak lagi," diterangkan Mensos.
Advertisement
Realisasi Penyaluran di Sumut
Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi menyebut, sejauh ini realisasi penyaluran BST di Sumut sangat tinggi, dan mudah-mudahan terus meningkat, karena data-datanya semakin akurat. Apalagi, untuk penyerahan dan penyaluran dipantau Mensos Juliari.
"Data diperoleh dari pihak kecamatan, naik ke kabupaten atau kota madya, dikirim ke Kementerian Sosial (Kemensos). Data-data yang sebelumnya, misalnya alamat tidak ketemu, orangnya sudah meninggal, bisa diperbaharui, diganti dengan keluarga lain yang berhak," Faizal menandaskan.