Liputan6.com, Jakarta - Dalam KTT ASEAN-China, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal utama yang seharusnya menjadi fokus kerja sama antara ASEAN dengan China.
Pertama adalah transformasi kerjasama ekonomi berbasis digital.
"Transformasi ekonomi dari cara konvensional menuju ekonomi berbasis digital sangat krusial, tantangan pandemi ini harus dijadikan peluang dan lompatan kemajuan," ungkap Menlu Retno.
Advertisement
Dengan cara ini, ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara seimbang.
Tahun 2020 merupakan tahun kerjasama ekonomi digital antara ASEAN dan RRT. Presiden menyampaikan bahwa RRT adalah Mitra strategis ASEAN di bidang ekonomi digital.
Yang kedua adalah pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di kawasan ditekankan oleh Presiden mengenai pentingnya kerjasama ini.
Presiden juga mengapresiasi keputusan RRT untuk bergabung dalam convex facility dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Tegaskan Hukum di Laut China Selatan
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga membahas mengenai stabilitas kawasan terutama Laut China Selatan.
Presiden kembali menekankan pentingnya penghormatan hukum internasional di Laut China Selatan.
"Jika kita ingin melihat Laut China Selatan damai dan stabil presiden menekankan pentingnya semua pihak menahan perilaku yang dapat meningkatkan tensi," ungkap Menlu Retno.
Advertisement