Liputan6.com, Jakarta Teknologi internet di era pandemi amat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kehidupan kita sehari-hari, seperti bekerja atau belajar, berubah dari tatap muka di kantor atau sekolah ke ruang digital dengan memanfaatkan teknologi internet.
Di sisi lain, pandemi juga menciptakan peluang bisnis baru berupa sektor usaha berbasis toko digital dan jasa antar berbasis aplikasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, akses internet masih merupakan kemewahan dan tak jarang mereka membutuhkan usaha untuk sekadar mengisi kuota internet.
Advertisement
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari, belum semua warga Jakarta memiliki akses internet, terutama mereka yang tinggal di perkampungan padat penduduk. Hambatan serupa juga dialami oleh sebagian peserta didik yang saat ini sedang mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah. Oleh karena itu, Pemprov DKI kembali mengambil kebijakan inovatif dalam wujud Internet untuk Semua-JakWIFI," ujar Kepala Badan Layanan Umum Daerah Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha.
JakWIFI merupakan program Pemprov DKI Jakarta yang diluncurkan secara virtual pada 28 Agustus 2020 lalu, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan konektivitas warga, dengan penyediaan akses internet gratis di ribuan titik di seluruh Ibu Kota.
Program tersebut terselenggara berkat kerja sama dan dukungan dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) dan PT Bali Towerindo Sentra (Molecool). Pemprov DKI Jakarta menargetkan 9.413 titik JakWIFI yang akan tersebar di seluruh Kota Jakarta.
Dari target tersebut ada 6.061 titik yang sudah bisa dinikmati warga. 1.893 titik disediakan Pemprov DKI Jakarta, 4.155 titik disediakan Bali Tower, dan 13 lokasi titik disediakan Apjatel. Di mana saja titik-titik tersebut berada? Menjawab pertanyaan itu, warga bisa menemukan lokasi access point (AP) dengan mudah melalui fitur JakWIFI di aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
Di dalam fitur JakWIFI terdapat beberapa informasi penting berupa lokasi AP, nama AP, titik kenal lokasi, serta penyedia jasa Wi-Fi yang tergabung dalam program JakWIFI. Fasilitas ini utamanya ditujukan untuk mendukung siswa atau mahasiswa yang melakukan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJH).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya yang ada di Lokasi Binaan (Lokbin), Lokasi Sementara (Loksem), dan Pujasera juga menjadi prioritas program internet gratis ini, dengan harapan mereka dapat memasarkan dan mempromosikan produknya lewat toko digital. Para pekerja yang memanfaatkan aplikasi webinar untuk bertatap muka juga menjadi prioritas selanjutnya, di samping berbagai kebutuhan penting yang memanfaatkan koneksi internet lainnya.
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berharap, kebijakan JakWIFI dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Kita berharap nantinya dengan ada akses wifi gratis ini, maka masyarakat di Jakarta bisa terlibat di dalam kegiatan digital. Bukan semata-mata sebagai konsumen atas informasi yang ada di dunia digital, tapi kita juga berharap masyarakat Jakarta bisa menjadi content creator , bisa menjadi supplier konten. Adanya akses wifi gratis harus dimanfaatkan bukan hanya untuk menyerap informasi, tapi justru untuk bisa menciptakan informasi," ucap Anies dikutip dari video Youtube Pemprov DKI.
Lebih jauh Anies meminta masyarakat agar tetap menjaga jarak saat menggunakan layanan internet gratis. Hal tersebut agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan terhadap pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.