Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (AP I) menyebutkan, hingga awal November 2020, progres pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado telah mencapai 62,7 persen.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyatakan, pengembangan bandara ini dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas.
Advertisement
"Walaupun saat ini kondisi industri pariwisata cukup terpukul dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebar luas di hampir seluruh penjuru dunia dan menurunkan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan, namun dalam jangka panjang potensi pertumbuhan industri pariwisata cukup tinggi," ujar Faik Fahmi dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Adapun, pada 2025 nanti, ditargetkan terdapat 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Sulawesi Utara, didukung oleh pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Likupang yang dibangun di atas lahan seluas 396 ha.
Pengembangan Likupang nantinya dapat mendorong kunjungan wisman sebanyak 162 ribu orang pada 2025 atau berkontribusi 16 persen dari total target 1 juta wisman tersebut.
Angkasa Pura I mengembangkan Bandara Sam Ratulangi ini dengan melakukan perluasan terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi.
"Dengan perluasan ini, maka kapasitas terminal tersebut meningkat menjadi 5,7 juta per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun," ujar Faik Fahmi.
Sebagai informasi, pada 2019 Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani 2,2 juta penumpang, dengan 22,7 ribu pergerakan pesawat, serta 13,6 ribu ton kargo.
Bandara Sam Ratulangi ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan fix bridge yang semula 3 unit menjadi 5 unit. Konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit. Area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan. Untuk roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Desain Tradisional dan Modern
Secara umum, desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris (pakarisan) yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah. Sisi modern akan tampak pada fasilitas-fasilitas terminal yang berstandar internasional.
Dari sisi kinerja pelayanan, Bandara Sam Ratulangi Manado memiliki nilai kepuasan pengguna jasa atau Customer Satisfaction Index dari Airport Council International sebesar 4,75 di tahun 2019, yang artinya pengguna jasa sangat puas dengan pelayanan bandara.
Hal ini juga telah menempatkan Bandara Sam Ratulangi Manado di peringkat 11 dari 78 bandara di seluruh dunia dengan kategori 2 sampai dengan 5 juta penumpang.
Bandara Sam Ratulangi Manado adalah salah satu dari 4 bandara yang ditargetkan selesai pengembangannya pada tahun 2021. Bandara ini memiliki nilai proyek Rp Rp 447,5 miliar.
Advertisement