Liputan6.com, Surabaya - Setelah 10 tahun meninggalkan dunia politik Surabaya, Jawa Timur, tokoh senior PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya, Saleh Ismail Mukadar (SIM), turun gunung untuk pilkada Surabaya.
"Sepuluh tahun saya tidak aktif di politik. Tapi hari ini saya sengaja hadir untuk mendukung Eri Cahyadi dan Armudji, untuk memastikan Surabaya tetap menjadi kota yang toleran dan kota yang pro wong cilik," kata Saleh Mukadar di posko Banteng Lawas, Surabaya, Jumat (13/11/2020).
Saleh mengatakan, kehadirannya bersama kader-kader PDIP Surabaya 'lawas' bisa menggerakkan masyarakat untuk memilih calon kepala daerah yang bisa menjaga Surabaya agar semakin baik lagi.
Baca Juga
Advertisement
Saleh menekankan pentingnya menjaga Surabaya sebagai kota yang penuh keberagaman. Sebab, lanjutnya, Surabaya adalah satu-satunya kota besar di Indonesia yang masih bisa menjaga toleransi dari ada hiruk-pikuk perpolitikan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dukung Eri-Armudji
Sebagai mantan ketua DPC PDIP Surabaya, tentu pada pilkada Surabaya ini Saleh mendukung pasangan Eri-Armudji.
"Alhamdulilah, survei internal saat ini, partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Artinya, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung paslon lain, mereka (benteng ketaton) tidak ada pengaruhnya," ujar Saleh.
Dengan demikian, lanjut Saleh, melihat angka survei tersebut, menandakan suara internal PDIP Surabaya masih utuh untuk Eri-Armuji.
Terkait beredarnya video pengakuan Jagad Hari Suseno yang mengungkit pencalonan Tri Rismaharini pada pilkada sebelumnya, juga tidak berpengaruh.
"Itu enggak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma. Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi enggak ada kaitannya," ujar dia.
Advertisement