Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Akhir November ini menjadi penentuan keberhasilan, apakah masyarakat mengikuti imbauan pemerintah atau mengabaikannya.
"Jika terjadi lonjakan Covid-19 di Riau pada akhir November, maka protokol kesehatan tidak berjalan baik," kata juru bicara Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi di Pekanbaru.
Baca Juga
Advertisement
Yovi menjelaskan, angka konfirmasi Covid-19 di Riau sejak awal November memang menurun dibanding bulan sebelumnya. Hanya saja, Yovi menolak menyatakan penurunan itu sebagai bukti virus corona mulai pergi dari Bumi Lancang Kuning.
"Saya menyebutnya masih landai, jadi masyarakat jangan euforia dulu," tegas Yovi.
Memang, tambah Yovi, zona merah di Provinsi hanya tersisa di Kabupaten Bengkalis. Kemudian Meranti lebih baik karena sudah tidak lagi berada di zona oranye.
"Zona itu tingkat penyebaran, tapi kasusnya masih tinggi yang dirawat," ucap Yovi.
Yovi menjelaskan, total kasus konfirmasi di Riau hingga 15 November 2020 lebih dari 16 ribu. Sementara yang sembuh sudah mencapai 13 ribu lebih dan yang dirawat ataupun isolasi masih di atas seribu.
"Yang belum memuaskan itu angka kematian, masih tinggi karena setiap hari ada yang meninggal," sebut Yovi.
Di sisi lain, Yovi menyebut penanganan Covid-19 di Riau semakin baik. Ketersediaan ruang ICU di rumah sakit juga demikian, begitu juga dengan ketersediaan kamar.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.