Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan penanggulangan pandemi Covid-19 di Jawa Barat sangat tergantung pada kesediaan laboratorium untuk melakukan testing dan tracking. Dengan jumlah penduduk yang besar, kebutuhan akan laboratorium khusus Covid-19 sangat dibutuhkan.
Pengujian terhadap proporsi penduduk sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sangat penting untuk memutus rantai tular penyakit Covid-19 yang telah membuat krisis ekonomi di berbagai belahan dunia ini.
Advertisement
Dengan kondisi demografi dan geografi Jawa Barat tersebut, ketersediaan laboratorium tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Kehadiran swasta yang berkolaborasi dengan menyediakan laboratorium yang fokus pada tes yang berhubungan dengan Covid-19 meningkatkan kemampuan daerah dalam menangani pandemi tersebut.
"Dalam menangani dan menanggulangi Covid-19 pemerintah tidak bisa sendiri. Peran swasta sangat dibutuhkan. Dengan kehadiran Intibios Lab diharapkan tes swab PCR akan semakin cepat dan akurat. Saat ini di kota Bandung, sudah dilakukan 41 ribu tes PCR, melebihi jumlah ketentuan standar internasional," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, dalam acara pembukaan Intibios Lab di Kelurahan Sindangjaya, Kecamatan Mandalajati, Bandung, Kamis (12/11/2020) kemarin.
Intibios Lab adalah buah kolaborasi sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium setelah melihat Indonesia masih mengalami keterbatasan jumlah laboratorium untuk memenuhi rasio pengujian Covid-19 sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Laboratorium ini fokus pada Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test, antigen swab test, rapid test, dan tes serologi yang bermanfaat dalam deteksi Covid-19.
Saksikan Video Covid-19 di Bawah Ini:
Penggagas
Kolaborasi ini digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior dan mantan Menteri Perdagangan RI 2016-2019 bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Then Herry, dan Rio Abdurrachman, serta Dr. Nanny Djaya (spesialis gizi yang pernah menjadi kepala rumah sakit di Jakarta) dan Dr. Enty (spesialis mikrobiologi klinis).
"Ini adalah pertemuan antara bisnis dan kemanusiaan. Ketika saya mendengar bahwa Indonesia membutuhkan banyak laboratorium, saya hubungi teman-teman saya dan mereka sangat ringan tangan mewujudkan laboratorium yang fokus sehingga semua operasionalnya diarahkan untuk penanganan Covid-19," ujar Enggar.
Acara pembukaan itu juga dihadiri oleh anggota DPRD Jawa Barat Sabil Akbar, anggota DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga, dan Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung, serta sejumlah pejabat terkait kesehatan di kota Bandung.
"Masalah pembangunan lab relatif mudah. Yang sulit adalah pengadaan alat-alat, reagen, dan consummables lainnya karena barang-barang tersebut jadi rebutan di tingkat dunia," ujar mantan Menteri Perdagangan ini.
Advertisement