Liputan6.com, Jakarta - Guru dan Tenaga Kesehatan berkesempatan untuk mengikuti Program Gratis Naik Kereta Api. Program ini dibuka sejak 8 November dan akan berakhir hingga 30 November mendatang.
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI), Joni Martinus mengatakan, KAI membagikan 10.000 voucher tiket KA Jarak Jauh secara cuma-cuma kepada guru TK hingga SMA atau sederajat dan tenaga kesehatan yaitu perawat dan bidan.
Advertisement
“Program Gratis Naik KA ini dihadirkan untuk menghormati dan menghargai guru yang merupakan para pahlawan tanpa tanda jasa dan tenaga kesehatan yang merupakan pahlawan kemanusiaan di masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Joni seperti dikutip, Sabtu (14/11/2020).
KAI menyediakan 35 KA kelas Eksekutif dan Ekonomi yang dapat digunakan secara gratis ke berbagai tujuan. Jumlah voucher yang disediakan di tiap KA per tanggal terbatas.
Voucher dapat diambil hingga 29 November di 9 stasiun yang melayani. Yaitu Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Surabaya Gubeng, dan Jember.
Untuk informasi lebih lanjut terkait syarat dan ketentuan program Gratis Naik KA Bagi Guru dan Tenaga Kesehatan ini, masyarakat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di (021)121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.
“Voucher KA gratis ini merupakan bentuk penghargaan KAI atas jasa-jasa Guru dan Tenaga Kesehatan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada bangsa selama ini,” tutup Joni.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KAI Angkut 240.823 Penumpang Selama Libur Panjang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tercatat sudah melayani 240.823 pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pada libur panjang Maulid Nabi periode 27 Oktober sampai dengan 2 November 2020.
Jumlah tersebut naik 68 persen dibanding dengan pekan sebelumnya (periode 20 sampai 26 Oktober 2020) sebanyak 145.078 pelanggan. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyatakan, peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik kepada msayarakat yang bepergian pada saat libur panjang dengan tetap menjaga protokol pencegahan penyebaran Covid-19
"Sehingga perjalanan KA terselenggara dengan aman, lancar, terkendali, dan dan sehat, tanpa menimbulkan penyebaran klaster baru Covid-19 di transportasi kereta api,” ujar Didiek dalam keterangannya, Rabu (4/11/2020).
Didiek mengatakan, tanggal 28 Oktober 2020 menjadi tanggal favorit masyarakat untuk bepergian saat libur panjang kemarin dengan 37.143 pelanggan KA Jarak Jauh (KAJJ), demikian pula dengan tanggal 1 November 2020, dimana KAI melayani sebanyak 53.007 pelanggan KAJJ.
"Jumlah pelanggan pada tanggal 1 November 2020 tersebut merupakan rekor tertinggi sejak KA Jarak Jauh dioperasikan kembali secara reguler pada 12 Juni 2020," kata Didiek.
Adapun yang menjadi rute favorit selama periode Long Weekend ini adalah Jakarta - Yogyakarta pp, Jakarta - Bandung pp, dan Jakarta - Surabaya pp.
Lebih lanjut, pada masa libur panjang ini KAI mengoperasikan rata-rata 88 KAJJ per hari, naik 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya dengan rata-rata 74 KAJJ per hari.
Total tempat duduk yang disediakan adalah 267.204 tempat duduk, naik 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 223.268 tempat duduk. KAI sendiri hanya menjual 70 persen tiket dari total kapasitas tempat duduk dengan tujuan untuk menciptakan physical distancing.
"Okupansi pelanggan KA Jarak Jauh pada periode liburan ini mencapai 90 persen dari tiket yang disediakan, naik 64 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Bahkan untuk tanggal 28 Oktober dan 1 November, penjualan tiket mencapai 100 persen," katanya.
Advertisement
Tak Ada Klaster Penularan Covid-19 di Kereta Api
Didiek melanjutkan, meski ada lonjakan jumlah pelanggan, KAI meyakinkan bahwa tidak ada klaster penularan Covid-19 pada transportasi kereta api.
"KAI memastikan seluruh pelanggan mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan tersebut diantaranya pelanggan diharuskan dalam kondisi sehat, memakai masker, memakai face shield selama dalam perjalanan, dan membawa surat keterangan bebas Covid-19 yang masih berlaku," tegas Didiek.