Liputan6.com, Washington D.C - Sejak Pilpres AS telah menampilkan hasil bahwa Donald Trump mengalami kekalahan suara dari Joe Biden, isu lain juga ikut beredar dan menerpa bos real estate tersebut.
Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (14/11/2020), Melania Trump dikabarkan hendak menceraikan sang presiden bila masa pilpres telah usai. Seorang mantan asisten Melania yang bernama Omarosa Manigault memperkuat kabar tersebut.
Advertisement
"Pernikahan pasangan itu yang sudah terjalin selama 15 tahun telah berakhir. Melania Trump menghitung setiap menit sampai dia keluar dari kantor sehingga ia dapat bercerai dengan Trump," imbuhnya sebagaimana diwartakan oleh the Mail.
"Jika Melania mencoba menghentikan penghinaan terakhir terhadap dirinya dan pergi saat Trump menjabat, dia akan menemukan cara untuk menghukum Trump," jelasnya.
Mantan orang dekat sang Ibu Negara AS, Stephanie Wolkoff mengklaim bahwa Melania Trump sedang merundingkan perjanjian pasca pernikahan untuk memberi putra mereka yakni Barron bagian kekayaan dari sang presiden Amerika.
Wolkoff juga menyebut rumor bahwa Trump dan Melania hanya menjalani pernikahan transaksional. Keduanya dikabarkan tidur terpisah di Gedung Putih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Melania akan Menerima Kekayaan Trump Bila Bercerai
Dalam pemberitaan New Zealand Herald, pasangan ini pertama kali bertemu pada tahun 1998, saat itu seorang Melania muda diperkenalkan pada sang bos real estate. Mereka telah menikah selama 15 tahun dan memiliki satu putra bernama Barron, 14.
Pengacara perceraian AS Jacqueline Newman mengatakan bahwa Melania dapat menerima kekayaan pasca perceraian sebanyak $ 50 juta (Rp 708,087,500,000).
"Saya membayangkan bahwa Melania akan mendapat kekayaan Trump yang cukup besar," imbuhnya.
Ia juga menduga bahwa angka itu akan bergantung pada hak asuh atas putra mereka yakni Barron. Jika Melania mendapat hak asuh atas Barron, maka hal tersebut akan menguntungkannya.
Kabar lain menyebutkan bahwa Melania memang sudah tidak senang akan kemenangan Trump sejak tahun 2016 lalu. Dalam buku karangan Michael Wolff yang berjudul "Fire and Fury: Inside the Trump White House" disebutkan bahwa Melania terlihat menangis saat Trump dinyatakan menang, tetapi ia bukan menangis karena bahahgia.
Namun staff komunikasi Ibu Negara membantah kabar tersebut dan mengatakan bahwa buku tersebut "bagian fiksi murahan".
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement