Liputan6.com, D.C - Penasihat dan orang dekat Donald Trump mengatakan bahwa sang presiden telah secara terbuka membahas kemungkinan mencalonkan diri lagi pada Pilpres AS 2024.
Meskipun belum ada keputusan yang dibuat, seorang penasihat Trump yang mengetahui percakapan dengan presiden mengatakan kepada CBS News bahwa sekutu Trump secara aktif bekerja untuk tetap membuka pilihannya ketika mereka mulai merencanakan masa depan politiknya, demikian dikutip pada Sabtu (14/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang dilaporkan CBS News sebelumnya, Trump telah menciptakan komite aksi politik "Save America", yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Federal pada Senin 9 November 2020 oleh bendahara kampanye Trump, Bradley Crate.
Donald Trump tidak memberikan indikasi kepada petinggi di Gedung Putih atau tim kampanye bahwa ia akan mengakui pencalonan 2024, meskipun para penasihat semakin mengakui bahwa hampir tidak mungkin bagi Trump untuk menggugat dan memutar balik hasil pemilu 2020 --yang semakin jelas menunjukkan kemenangan atas pesaingnya, Joe Biden dari Partai Demokrat.
Menurut penasihat presiden, tim hukum kampanye Trump tetap fokus untuk membawa gugatan hukum Pennsylvania kembali ke Mahkamah Agung dengan harapan memberi presiden kemenangan hukum, bahkan jika itu tidak mengubah matematika atau hasil pemilu 2020.
Kemenangan semacam ini di pengadilan akan membantu presiden membuktikan bahwa Pemilu 2020 berlangsung tidak adil guna menggiring opini publik terhadap Donald Trump, kata penasihat kepada CBS News, yang memungkinkan presiden untuk mengklaim dia ditipu untuk masa jabatan kedua.
Simak video pilihan berikut:
Sumber lain mengatakan...
Namun, sumber lain mengatakan bahwa Donald Trump tidak akan maju lagi pada 2024.
Mary Trump, keponakan sang miliarder nyentrik, pada Kamis 12 November meramalkan bahwa pamannya tidak akan mencalonkan diri untuk ketiga kalinya, mengatakan kepada CNN bahwa dia "tidak akan pernah menempatkan dirinya pada posisi di mana dia bisa kalah seperti ini lagi."
Ditanya apakah dia yakin dia akan mencalonkan diri lagi, seperti yang dilaporkan secara luas, Mary Trump berkata:
"Tidak. Pertama-tama, dan saya tahu dia mengatakan bahwa dia akan melakukannya dan itu aneh karena itu mengakui kerugian sekarang, tapi saya pikir itu awalnya dilayangkan sebagai cara untuk menenangkan dia dan egonya, tetapi dia tidak akan pernah menempatkan dirinya dalam posisi di mana dia bisa kalah seperti ini lagi," ujar Mary seperti dikutip dari Business Insider, mereferensi kekalahan sang paman pada Pilpres 2020 dari Joe Biden.
Dia berspekulasi bahwa pada 2024, kesehatan Trump akan terlalu lemah untuk dia lakukan empat tahun lagi di Gedung Putih, bertentangan dengan klaim mantan kepala stafnya, Mick Mulvaney, yang baru-baru ini menyatakan bahwa dia akan cukup fit untuk mencalonkan diri sebagai presiden bahkan hingga pada tahun 2028.
Mary Trump mengatakan kepada CNN: "Dan yang paling penting, dalam empat tahun, dia akan seumuran dengan Joe Biden sekarang.
"Donald adalah orang yang sangat tidak sehat - dia memiliki pola makan yang buruk, dia tidak berolahraga, dia memiliki gangguan psikologis yang terus tidak diobati, jadi saya bahkan tidak membayangkan bahwa dia bahkan akan dapat maju lagi dalam empat tahun kemudian."
Advertisement
Bisakah Trump Maju Lagi?
Di bawah Konstitusi AS, meskipun Trump kalah dalam pemilihan pada periode kepresidenannya yang pertama, dia masih dapat mengejar Kantor Oval lagi pada tahun 2024.
Amandemen ke-22 menyatakan bahwa: "Tidak seorang pun dapat dipilih untuk jabatan Presiden lebih dari dua kali." Hal ini ditafsirkan bahwa seseorang dilarang menjadi presiden untuk lebih dari dua masa jabatan, demikian dikutip dari Boston Herald.
Jika Trump benar-benar berusaha untuk mencalonkan diri lagi, dia tidak akan menjadi presiden AS pertama yang melakukannya, dengan Presiden Grover Cleveland kembali bertaruh untuk periode jabatan keduanya dengan hasilsukses pada tahun 1892.
Cleveland menjadi presiden ke-22 AS pada tahun 1884, tetapi dikalahkan dalam upaya pemilihan ulangnya melawan saingan Partai Republik Benjamin Harrison.
Pada tahun 1892, Cleveland kembali maju dan menang, menjadi presiden AS ke-24.