Liputan6.com, Jakarta Kesehatan jiwa adalah aspek penting yang perlu dimiliki setiap orang agar dapat menjalani kehidupan dengan baik terutama bagi anak stunting. Edukasi tentang stunting dan kesehatan jiwa dapat diberikan mulai dari lingkungan keluarga.
Dalam menerapkan pemahaman tentang kesehatan jiwa bagi keluarga dengan anak stunting diperlukan rencana aksi yang disusun sedemikian rupa. Rencana aksi berfungsi sebagai alat penuntun agar tercapainya tujuan.
Advertisement
Dalam hal ini, psikolog dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru Surabaya, Naftalia Kusumawardhani, menyampaikan bagaimana bentuk dari rencana aksi tersebut.
Menurutnya, rencana aksi adalah rangkaian program yang harus dilakukan untuk memahami stunting dan kesehatan jiwa. Rencana aksi ini setidaknya terdiri dari dua jenis yaitu untuk keluarga sendiri dan untuk masyarakat.
Simak Video Berikut Ini:
Rencana Aksi untuk Keluarga Sendiri
Rencana aksi untuk keluarga sendiri dapat dilakukan dengan cara menuliskan maksimal 10 hal positif dari masing-masing anggota keluarga inti dalam bentuk poster yang dibuat sekreatif mungkin. Urutan penulisan 10 hal positif bisa dimulai dari siapa saja baik anak, ibu, maupun ayah.
“Kalau kita tidak mampu melihat hal positif dari anggota keluarga, dijamin kita juga tidak mampu melihat hal-hal positif di orang lain,” ujar Naftalia dalam webinar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) ditulis Minggu (15/11/2020).
Hal kedua yang dapat dilakukan sebagai penerapan rencana aksi untuk keluarga adalah menuliskan jenis koping yang sering digunakan oleh diri sendiri serta alasannya.
Advertisement
Rencana Aksi untuk Masyarakat
Rencana aksi untuk masyarakat dapat dilakukan dengan edukasi ke kelompok sasaran tentang pentingnya menurunkan angka stunting dan cara menjaga kesehatan jiwa.
Edukasi dapat dirancang sedemikian rupa dalam bentuk yang menarik. Contohnya infografis, video, tulisan pendek, atau program lain yang dirancang secara daring.
“Daring, jangan luring karena pertimbangan saya dalam kondisi (COVID-19) tidak ideal untuk membuat kegiatan yang luring.”
Selain itu, program kreatif lainnya pun dapat dibuat sesuai dengan minat dan hasil perundingan dengan komunitas.
“Yang penting, prinsipnya adalah program itu harus punya manfaat, realistis, praktis, dan terukur,” pungkasnya.
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Advertisement