Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bergerilya melindungi seluruh pegawainya, dari ancaman penyebaran Covid-19.
Upaya ini ditempuh, setelah ditemukan klaster baru di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda), saat lima orang anggota protokoler bupati positif Covid-19, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Zat Zat Munazat menyatakan, dibutuhkan kesadaran bersama, termasuk pentingnya prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di seluruh instansi pemda Garut, untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Secara kontinyu kita akan lakukan kontrol, termasuk saling mengingatkan kita semua dan tanggung jawab masing-masing,” ujarnya, Jumat (13/11/2020).
Tidak hanya K3, penerapan protokoler kesehatan yang ketat, diharapkan mampu menekan terjadinya penyebaran Covid-19 di wilayah perkantoran pelayanan pemerintah.
“Kita tidak cukup hanya berharap tapi harus ada ikhtiar, salah satu hal ya memang protokolnya akan kita terapkan secara ketat,” ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Undang Tiap SKPD di Garut
Kepala Bidang Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Tri Cahyo Nugroho, mengatakan, untuk mendukung program tersebut, lembaganya bakal mengundang seluruh pejabat tiap dinas dalam waktu dekat.
“kita akan mengundang seluruh kasubag tata usaha SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk membahas K3 perkantoran di seluruh SKPD,” kata dia.
Upaya itu mesti ditempuh sebagai ihtiar dalam menekan laju pekembangan Covid-19 di Garut, termasuk lingkungan perkantoran pemerntah.
“Pedoman K3 perkantoran ini betul-betul harus dibikin,” ujarnya.D
Dalam kesempatan itu, pemda meminta para ASN mendownload aplikasi kesehatan ‘Sipgar’, untuk mengetahui tingkat kebugaran dan kesehatan seluruh seseorang, selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Advertisement