Liputan6.com, Jakarta Uji klinis vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer dengan perusahaan Jerman, BioNTech menunjukkan hasil mengaggumkan. Dari hasil uji klinis fase tiga, vaksin tersebut terbukti 90 persen mencegah seseorang jatuh sakit karena virus SARS-CoV-2.
Ilmuwan di balik vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech pun optimis bisa membantu dunia dalam mengakhiri pandemi. Mengutip media Inggris, The Guardian, Chief Executive BioNTech Ugur Sahin mengungkapkan rasa percaya dirinya bahwa vaksin tersebut bisa menghentikan pandemi.
Advertisement
"Jika pertanyaannya apakah kita bisa menyetop pandemi dengan vaksin ini, jawaban saya: iya," kata Sahin.
"Saya yakin hasilnya akan memberikan perlidungan yang dramatis," tuturnya lagi.
Saksikan juga video menarik berikut
Bukan Cegah Penularan tapi Cegah Jatuh Sakit karena COVID-19
Dari uji klinis yang ada terbukti vahwa vaksin COVID-19 tidak bisa mencegah penularan virus tapi mencegah agar orang yang terinfeksi virus tersebut tidak jatuh sakit.
"Ini adalah uji coba yang paling efektif dari kandidat vaksin COVID-19yang ada," kata pria 55 tahun tersebut.
Bila vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech ini digunakan secara massal bakal disuntikkan secara dua kali di lengan. Lewat penyuntikkan tersebutdiharapkan bisa melindungi orang jatuh sakit dari virus SARS-CoV-2 selama setahun.
"Mengenai durasi kekebalan, studi yang kami lakukan memperlihatkan memiliki respons kekebalan yang kuat selama ennam bulan. Namun, saya harap bisa sampai setahun," tuturnya.
Advertisement