Liputan6.com, Jakarta Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dewantoro memiliki harapan terhadap kehadiran vaksin COVID-19. Bila nanti vaksin COVID-19 sudah hadir bisa membuat masyarakat lebih percaya diri ke daerah wisata.
“Saya sangat mendukung pemerintah yang saat ini tengah berupaya menyediakan vaksin COVID-19 karena dapat membangkitkan ekonomi Indonesia, terutama di sektor pariwisata. Vaksin bisa membuat masyarakat lebih percaya diri untuk mulai beraktivitas normal dan tidak ragu-ragu berkunjung ke daerah wisata,” jelas Dewantoro.
Advertisement
Kenaikan jumlah wisatawan akan membuat ekosistem pariwisata bergerak. Seperti industri penerbangan, hotel, rumah makan, travel agensi.
"Saya memperkirakan jika ada vaksin COVID-19 dapat memulihkan pariwisata NTB hingga 50 persen dan pasti secara bertahap membaik,” katanya optimis dari siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Kehadiran vaksin COVID-19 yang aman dan efektif juga bakal disambut baik Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (PERDOSPI). Bila vaksin sudah hadir, rasa percaya diri masyarakat untuk menggunakan pesawat terbang pun bisa meningkat.
"Jika vaksin ini efektif, akan memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk bepergian, termasuk dengan transportasi udara,” kata Ketua Umum PERDOSPI dr. Wawan Mulyawan SpBS(K) SpKP AAK.
Masyarakat Lebih Berani Naik Pesawat
Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang terkena imbas dari pandemi COVID-19. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan penumpang penerbangan domestik Januari-Agustus 2020 menjadi 21 juta orang atau turun 56 persen dibanding 2019 di periode yang sama.
Dunia penerbangan akan sangat terbantu dengan hadirnya vaksin ini. Keefektifan dan keamanannya, akan mengembalikan secara bertahap keberanian masyarakat untuk bepergian dengan pesawat terbang.
“Jika industri penerbangan mulai pulih, maka dampaknya pada ekonomi Indonesia akan luar biasa. Karena selain pergerakan masyarakat untuk kegiatan bisnis dan pariwisata akan kian meningkat, juga kegiatan pergerakan barang dan logistik lainnya yang memerlukan waktu cepat akan meningkat pula. Maka pemulihan ekonomi yang diupayakan pemerintah akan bisa lebih cepat,” kata Wawan.
Advertisement