Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) terus berupaya mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan memanfaatkan street art yaitu mural.
Dilukis dengan rapi dan cantik di sepanjang Viaduk Ketabang Kali, Underpass Mayjend, Lapangan TOR, Jembatan Layang Wonokromo Surabaya. Pembuatan mural tersebut berkolaborasi dengan komunitas Budal Isuk Moleh Sakarepe (BIMS).
Mural ini memberikan pesan kepada masyarakat untuk terus memakai masker dengan benar, guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Sosialisasi protokol kesehatan (prokes) di Surabaya terus digencarkan dengan tujuan kedisiplinan warga terus meningkat.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari IGTV @surabaya, ditulis Minggu, (15/11/2020), di sepanjang viaduk sekitar Jalan Ketabang Kali Surabaya dipenuhi dengan pesan untuk mematuhi protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, menjaga jarak atau hindari kerumunan dan mencuci tangan) di tengah pandemi COVID-19.
Dalam video singkat berdurasi satu menit lebih tersebut, berisi deretan berbagai gambar dan tulisan berisikan himbauan kepada warga Surabaya agar patuh terhadap prokes, terlukis cantik di sepanjang dinding-dinding di Viaduk Jalan Ketabang Kali.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tulisan Hiasi Mural
Adapun beberapa tulisan yang berisikan kampanye penerapan protokol kesehatan, seperti “Ojo Copot Maskermu Rek” (Jangan Copot Maskermu Rek), “Aku Sadar Mangkane Aku Gawe Masker” (Aku Sadar Mengkanya Aku Pakai Masker),”Maskeran Garai Aku Sangar” (Pakai Masker Membuat Aku Terlihat Sangat).
Selain itu, “Ojo Lali Gae masker rek! (Jangan Lupa Pakai Masker Rek!)”, biasakan yang tidak biasa pakai Masker, “Nyangkruk, Ngopi Seng Aman Melu Protokol Kesehatan” (Nongkrong Sambil Ngopi yang Aman Ikut Protokol Kesehatan), dan bahkan ada harapan yaitu, “Ndang Mari Coronae” (Cepat Sembuh Coronanya).
Mural dengan variasi gambar dan tulisan tersebut juga dicat dengan warna-warni terang, selain itu juga menyuguhkan beberapa gesture gambaran berbentuk orang yang seolah mengamini kampanye penerapan protokol kesehatan.
Gambar orang tersebut merupakan ikon baru, yang bernama New Man yang dimunculkan. Maskot pria berkepala botak dengan masker itu mulai menghiasi dinding jalan di Surabaya.
(Ihsan Risniawan-FIS UNY)
Advertisement