Liputan6.com, Bogor - Penularan virus Corona atau Covid-19 di Kota Bogor masih terus terjadi. Bertambahnya kasus baru membuat daya tampung ruang perawatan intensif rumah sakit juga mulai menipis.
Kondisi tersebut berbagai pihak ikut berperan memberikan kontribusi dan dukungannya dalam upaya menangani pasien Covid-19 di Kota Bogor.
Advertisement
Salah satunya adalah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Marzoeki Mahdi Kota Bogor. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Semeru itu menambah enam ruang isolasi bertekanan negatif.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebut, saat awal pandemi Covid-19, Kota Bogor hanya memiliki delapan ruang isolasi bertekanan negatif. Namun saat ini sudah ada 407 ruang isolasi bertekanan negatif.
"Untuk Bed Occupancy Rate (BOR), hingga hari ini hampir mencapai 60-70 persen, jadi sangat tinggi sekali," kata Dedie saat meresmikan ruang isolasi di Galeri Kresna Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Kota Bogor, Sabtu (14/11/2020).
Angka kesembuhan sempat naik selama satu bulan terakhir. Akan tetapi, kasus baru kembali naik dalam sepekan terakhir ini. Kondisi ini tidak terlepas dari peristiwa yang terjadi belum lama ini seperti aksi massa, cuti bersama dan lainnya.
"Sehingga memberi dampak pada penambahan kasus Covid-19 sangat signifikan," terang Dedie.
Dengan ada penambahan ruang isolasi di RSJ Marzoeki Mahdi, lanjut Dedie, diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam menangani orang-orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 dan paling membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Kami sangat bersyukur dan berharap semoga ke depan ruangnya bisa ditingkatkan," ujarnya.
Dirinya juga berharap agar pemerintah pusat terus membantu Kota Bogor dalam penanganan dan menekan penyebaran Covid-19.
"Mengenai rencana pelaksanaan vaksinasi di Kota Bogor pun ksmi siap bahu membahu dengan pemerintah pusat," terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof. Kadir menerangkan, Covid-19 mendidik semua untuk melakukan banyak perubahan, karena kasus yang ada setiap hari makin bertambah. Hal ini terkait dengan perilaku masyarakat yang belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan lainnya.
"Saya berharap RSJ Marzoeki Mahdi ikut terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 sesuai kemampuan yang dimiliki. Menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas semua rumah sakit, termasuk RSUD. Ada 181 RSUD yang menjadi rujukan nasional, provinsi maupun regional diberikan bantuan anggaran untuk pengembangan," paparnya.
Ia menambahkan, penularan virus corona masih terus terjadi. Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan saat berkegiatan di luar rumah.
Protokol kesehatan itu antara lain senantiasa memakai masker, menjauhi keramaian, dan rajin mencuci tangan. Dia berharap masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan agar laju penularan virus corona benar-benar bisa ditekan.
Kadir berpesan kepada pemerintah daerah terutama tenaga medis untuk tidak pernah mengenal kata lelah dalam melayani dan membangkitkan semangat para pasien untuk sembuh.
"Semoga keberadaan ruang isolasi di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi mampu mempercepat penanganan dan penyembuhan pasien-pasien Covid-19 di Kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Direktur RSJ Marzoeki Mahdi, dr. Fidiansyah mengungkapkan. perkembangan Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama. Semoga ruang isolasi Covid-19 di RS Marzoeki Mahdi mampu memberi manfaat yang besar bagi masyarakat membutuhkan perawatan.
"Ini menjadi bukti nyata bahwa kami kontribusi dalam membantu penanganan Covid-19 di Kota Bogor," kata dia.
Advertisement