Liputan6.com, Jakarta Tak hanya menjamin keamanan, Pemerintah juga akan memastikan kehalalan vaksin COVID-19. Upaya ini sebagai bentuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.
"Pada prinsipnya, Pemerintah berusaha keras memberikan perlindungan kepada kesehatan masyarakat dengan menyediakan vaksin COVID-19," tegas Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (14/11/2020).
"Tentunya, ada berbagai vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh dunia dan juga Pemerintah Indonesia sendiri (vaksin Merah Putih). Dan semua itu, kami ingin memastikan bahwa vaksin yang akan digunakan di Indonesia atas kerjasama internasional atau pengembangan dalam negeri dipastikan aman dan efektif."
Advertisement
Demi mengkaji kehalalan vaksin COVID-19, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan sejumlah kementerian/lembaga turut mereview kandidat vaksin.
"Karena kita adalah negara muslim, vaksin-vaksin tersebut juga harus halal. Saat ini, MUI bersama Badan POM, dan kementerian lembaga lainnya juga sudah mereview beberapa kandidat vaksin tentang aspek kehalalannya," terang Wiku.
"Dan nanti akan berkembang juga dengan produk-produk (vaksin COVID-19) lainnya yang akan di akses oleh Pemerintah Indonesia."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
'Vaksin Terbaik' Saat Ini Protokol Kesehatan
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menambahkan 'vaksin terbaik' saat ini adalah mematuhi protokol kesehatan.
"Selagi kita semua menunggu vaksin COVID-19 yang aman untuk diberikan kepada masyarakat melalui prosedur uji klinis yang ada. Maka, 'vaksin terbaik' (saat ini) adalah patuh terhadap protokol kesehatan," tambahnya.
"Ya, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir."
Kepatuhan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Apabila seseorang terpapar COVID-19, relatif bisa sembuh dalam waktu yang tidak lama.
"Namun, pengalaman kita selama ini, penderita komorbid punya risiko sangat fatal ketika terpapar COVID-19. Saya ulangi lagi, sangat fatal. Tidak sedikit kelompok rentan, yaitu lansia dan penderita komorbid yang akhirnya meninggal dunia," jelas Doni.
"Sebuah kesadaran kolektif untuk melindungi diri sendiri juga orang lain. Kalau kita bisa lakukan dengan baik, insha Allah masyarakat kita bisa semakin baik dan mereka yang terpapar pun semakin kecil."
Advertisement