Kasus COVID-19 Naik dan Catat Rekor, Austria Lockdown Nasional Lagi

Austria mengumumkan lockdown nasional kedua yang akan diberlakukan setidaknya selama dua setengah minggu, menyusul kasus COVID-19 yang meningkat pesat.

oleh Hariz Barak diperbarui 15 Nov 2020, 18:00 WIB
Sejumlah pengendara sepeda terlihat di sebuah jalan di Wina, Austria, (13/5/2020). Jumlah keseluruhan pengendara sepeda meningkat 20 persen pada April 2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. (Xinhua/Guo Chen)

Liputan6.com, Wina - Austria sedang beralih dari jam malam malam dan penutupan sebagian menjadi lockdown nasional kedua yang akan diberlakukan setidaknya selama dua setengah minggu, menyusul kasus COVID-19 yang meningkat pesat.

Kanselir Sebastian Kurz mendesak warga Austria untuk tidak bertemu siapa pun dari luar rumah mereka dalam upaya untuk menekan penyebaran virus corona.

Dia kemudian mengatakan bahwa sekolah akan ditutup dan siswa akan belajar dari rumah ketika peraturan baru mulai berlaku pada hari Selasa 17 November 2020, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (15/11/2020).

Austria melaporkan jumlah rekor 9.586 infeksi harian baru pada hari Jumat (13/11).

Angka itu sembilan kali lebih tinggi dibandingkan puncak gelombang awal awal tahun ini. Negara ini telah mencatat lebih dari 191.000 kasus sejak dimulainya pandemi, dan 1.661 kematian terkait COVID-19.

Langkah-langkah penguncian baru, yang akan membuat semua toko dan layanan yang tidak penting - termasuk penata rambut - tutup, akan tetap berlaku hingga 6 Desember. Orang telah diberitahu untuk bekerja di rumah sedapat mungkin.

Menteri Kesehatan Austria Rudolf Anschober mengatakan itu adalah kesempatan terakhir untuk menghentikan layanan kesehatan agar tidak runtuh di bawah tekanan infeksi baru.

Dia mengatakan Austria telah melakukannya sekali dan mereka bisa melakukannya lagi.

Austria melakukan penguncian nasional pertamanya pada bulan Maret, selama gelombang pertama pandemi.

Di tengah meningkatnya jumlah, ibu kota Wina telah memberlakukan penguncian sebagian, termasuk jam malam dari pukul 20:00 hingga 06:00, pada awal November.

Negara-negara di seluruh Eropa mengalami lonjakan kasus COVID-19, dengan beberapa - seperti Swedia - memperingatkan bahwa terlalu dini untuk merencanakan perjalanan Natal.

Simak video pilihan berikut:


Di Italia

Sejumlah orang yang mengenakan masker berjalan di Roma, Italia, 10 November 2020. Kasus COVID-19 di Italia menembus angka satu juta pada Rabu (11/11), menurut statistik resmi Kementerian Kesehatan Italia. (Xinhua/Cheng Tingting)

Italia telah menambahkan lebih banyak wilayah ke "zona merah" berisiko tinggi akibat virus corona COVID-19 karena kasus di seluruh negeri mencapai rekor harian baru.

Campania dan Tuscany akan bergabung dengan wilayah lain yang ditempatkan di bawah lockdown regional yang paling ketat mulai Minggu 15 November 2020.

Pihak berwenang di Campania, termasuk Napoli, telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di sana hampir runtuh.

Pengumuman yang datang pada hari Jumat 13 November 2020 muncul ketika Italia mengonfirmasi 40.902 infeksi baru - total harian tertinggi yang pernah ada.

Negeri Pisa juga melewati angka satu juta awal pekan ini dan ada lebih dari 44.000 kematian, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (14/11/2020).

Konsultan virus corona pemerintah Italia, Walter Ricciardi, mengatakan kepada wartawan bahwa negara itu memiliki "dua hingga tiga minggu untuk memutuskan apakah akan memberlakukan lockdown berskala nasional baru."

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya