Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, di Pilkada 2020 Surabaya, akan menerapkan door to door, yang masih mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
"Kalau Obama (mantan Presiden AS) melakukan micro campaign, sedangkan PDIP melakukan kampanye silaturahmi alias door to door, dari pintu ke pintu, dari kampung ke kampung, tetapi tetap menerapkan protokol Covid-19," kata Hasto usai melakukan rapat konsolidasi pemenangan pasangan nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, Minggu (15/11/2020).
Advertisement
Dia pun menunjuk Wali Kota Surabaya yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana sebagai jenderal kampanye di Pilkada 2020 Surabaya ini.
"Beliau tugasnya jadi Jenderal Kampanye kami untuk kampanye door to door, dengan mesin politik di Surabaya dengan PAC-PAC PDIP Surabaya," ungkap Hasto.
Dia menjelaskan, dengan pengalaman Wishnu turun di Pilkada 2020 Surabaya, bisa membawa suara banyak untuk Eri-Armudji. "Dengan pengalamannya, kami yakin Mas Whisnu bisa membawa suara tebal untuk Eri-Armuji," tukas Hasto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejumlah Tokoh Turun
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan, sejumlah tokoh yang turun di Pilkada 2020 Surabaya, menunjukkan militansinya untuk memenangkan pasangan nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji.
Adapun ini disampaikannya usai menggelar rapat konsolidasi yang dihadiri oleh seluruh pengurus cabang hingga anak cabang PDIP Surabaya, terkait memenangkan Pilkada 2020. Sejumlah tokoh yang juga hadir dalam rapat tersebut di antaranya, Puti Guntur Soekarno, Bambang DH, hingga Whisnu Sakti Buana.
"Luar biasa militansi yang ditampilkan semuanya. Mbak Puti, Mas Bambang DH, hingga Mas Whisnu," kata Hasto, Minggu (15/11/2020).
Dia meyakini, partainya yakin menang di Pilkada 2020 Surabaya. Selain alasannya kader PDIP siap bergerak, masyarakat di kota tersebut juga memiliki ikatan dekat dengan partai berlambang banteng bermoncong putih ini.
"Seluruh kader partai siap bergerak. Dengan seluruh keyakinan dan sejarah, kami yakini masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang memiliki jiwa kebangsaan kuat, punya spiritualitas, punya daya juang. Sehingga money politic dapat diatasi dengan semangat juang itu. itulah semangat yang kami tunjukkan lewat rapat koordinasi ini," jelas Hasto.
Advertisement