123 Santriwati di Trenggalek Wajib Jalani Tes Usap COVID-19

Mereka dijadwalkan menjalani swab test untuk memastikan apakah gejala infeksi yang terdeteksi berdasar tes cepat itu karena COVID-19 atau bukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2020, 08:15 WIB
Para santri melakukan swab test di Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020). Swab test massal dilakukan menyusul ditemukannya paparan COVID-19 terhadap seorang santri dan untuk memutus mata rantai penyebaran. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mewajibkan 123 santriwati di Ponpes Anwarul Haromain, Trenggalek, Jawa Timur untuk menjalani swab test COVID-19 setelah dinyatakan reaktif tes cepat atau rapit test. 

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dr. Saeroni setelah dinkes melakukan tracing massal di salah satu pondok pesantren di wilayah Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, Jatim.

"Rapid test ini merupakan tracing (penelusuran dan pelacakan) terhadap kontak erat 77 santri yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19," kata Saeroni di Trenggalek, Minggu, 15 November 2020, dilansir dari Antara.

Seluruh santriwati yang dinyatakan reaktif saat ini diisolasi di dalam gedung Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek.

Mereka dijadwalkan menjalani swab test atau tes usap PCR untuk memastikan apakah gejala infeksi yang terdeteksi berdasar tes cepat itu karena SARS-CoV-2 atau bukan.

"Langkah cepat ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona, baik di kalangan santri-santriwati maupun ke masyarakat sekitarnya," kata Saeroni di Trenggalek.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


432 Santriwati Ikuti Tes Cepat

Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Jumlah santriwati yang menjalani tes cepat atau rapid test itu sebanyak 432 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 123 orang dinyatakan reaktif.

Selain pertambahan kasus di klaster pondok pesantren, pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah satu orang, yakni dari sebelumnya ada 16 pasien sembuh, sekarang menjadi 17 pasien.

"Pasien yang sudah sembuh akan kami pulangkan. Jika pasien rumahnya jauh atau di luar Jawa akan kami kembalikan ke ponpes. Ada tiga orang pasien yang dinyatakan sembuh kembali ke pondok karena rumahnya jauh," katanya.

Tracing ketat di Pondok Pesantren Anwarul Haromain dilakukan tim epidemiologi Dinkes Trenggalek menyusul temuan kasus COVID-19 dalam jumlah besar di pondok ini

Sejak pertama terdeteksi beberapa waktu lalu, total ada 77 orang santri yang positif COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya