Liputan6.com, Jakarta Ada perbedaan antara pneumonia biasa dengan peradangan paru-paru karena COVID-19. Menurut pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Telly Kamelia, tak semua pneumonia adalah COVID-19.
"Tidak semua pneumonia adalah COVID-19. Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Sedangkan pneumonia pada COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2," kata Telly dalam siaran pers, seperti dilansir Antara.
Advertisement
Perbedaan pneumonia umum dengan COVID-19 secara cepat, kata dia, akan membuat keputusan penanganan peradangan paru-paru oleh tenaga medis akan lebih tepat dan cepat.
Telly mengatakan, prinsip pengobatan pneumonia adalah berdasarkan penyebab. Pneumonia pada COVID-19 diterpai dengan antivirus sebagai pengobatan kausal ditambah pengobatan tambahan lainnya, seperti klorokuin yang mudah ditemukan di Indonesia.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Lebih Baik Mencegah
Meski demikian, Telly mengatakan, yang terpenting tetaplah mencegah agar tidak terkena pneumonia.
"Karena pada dasarnya, mencegah lebih baik dari mengobati," katanya.
Sebelumnya, dokter spesialis dan pernapasan RS Pondok Indah-Bintaro Jaya Feni Fitriani mengatakan dari sisi gejala, pneumonia COVID-19 sama seperti radang paru-paru biasa dengan ada demam, infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering, pilek, sesak napas, dan lesu. Selain itu, napas penderita bisa tampak sangat cepat dari biasa.
Peradangan paru-paru karena COVID-19, kata dia, bisa berlangsung selama 14 hari atau kurang dari itu.
Advertisement