Liputan6.com, Jakarta - Kesadaran bela negara sebagai bentuk revolusi mental harus ditanamkan sedini mungkin. Inilah yang menjadi dasar 7 penggerak segera merumuskan Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Indonesia.
"Dua tahun lamanya kami berinisiasi membentuk wadah hingga menemukan formulanya. Gerbang Indonesia ini dirumuskan tujuh penggerak yang berbasis kepemudaan, profesional, politik, kewirausahaan, lingkungan, teknologi, keuangan dan perbankan," jelas Wakil Ketua Umum Gerakan Kebangsaan Indonesia Denny Agiel Prasetyo dalam keterangannya, Minggu 15 November 2020.
Advertisement
Membentuk kesamaan cara pandang, kesamaan gagasan dan menyatukan semangat kebangsaan dalam sebuah kesepakatan bersama. Mereka menggelar diskusi bertajuk 'Sinerginya, Symphoni Kebangsaan Dalam Kebhinekaan'. Tujuannya untuk menyatukan pandangan di tengah perbedaan.
"Setiap masa generasi ada masanya dan setiap masa ada generasinta. Kita harus kelola SDM untuk membangun Indonesia. Bagaimana masalah pertumbuhan ekonomi, SDM dan mengelola sumber daya alam dengan baik," jelas Ketua Harian Gerakan Kebangsaan Indonesia, M Basri.
Kegiatan diikuti berbagai unsur tokoh keagamaan, masyarakat, pemuda, perempuan, kemahasiswaan, praktisi, wartawan, partai politik, LSM dan masyarakat umum dengan mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku.
Marsudiyanto, tokoh muda yang mendukung terbangunnya kembali gerakan kebangsaan menilai, bahwa konsep kebangsaan yang perlu ditanam yakni keberagaman dan perbedaan dalam satu kesatuan atau Bhinneka Tunggal Ika.
Pasalnya, hal tersebut mencerminkan karakter bangsa yang diwujudkan dengan tujuan mempersatukan seluruh kemajemukan yang ada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Melalui pemanfaatan gerakan kebangsaan, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menguatkan rasa Nasionalisme atau rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air," kata Marsudiyanto.
Selaras dengan konsep di atas, Johnson Silitonga yang juga aktif di dunia kepemudaan dan kemahasiswaan berharap dengan adanya kegiatan semacam ini dapat menumbuhsuburkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain.
"Selain itu juga dapat membangun karakter dan nilai ideologi bangsa dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wawasan Kebangsaan
Hal senada disampaikan Edwin D Ahra yang juga tokoh masyarakat. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman wawasan kebangsaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan juga meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap optimalisasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan.
Digelarnya forum inisiasi gerakan kebangsaan Indonesia ini, dapat menjadi penguatan demokrasi Pancasila sehingga sejalan dengan itu pula diharapkan daat mendorong meningkatnya kesadaran hukum masyarakat yang adil agar arah perkembangan demokrasi tidak menuju anarki dan kleptokrasi.
"Sebab demokrasi tidak bisa menjadi tujuan pada dirinya sendiri, demokrasi adalah alat agar pembangunan demokrasi simultan dengan pembagunan ekonomi, sosial dan spiritual," kata Edwin.
Advertisement