Liputan6.com, Jakarta - Mendengar kata bambu biasanya identik dengan alat musik angklung, furnitur dan sekarang digandrungi yaitu sedotan bambu. Di tangan seorang perajin asal Lamongan, Jawa Timur, bambu dipakai untuk membuat sepeda.
Dari tangan terampil Sujarwo, perajin asal Lamongan menyulap bambu bongkotan (pring lanang) untuk bahan baku sepeda. Padahal biasanya bahan utama sepeda dari logam antara lain aluminium, karbon, titanium, chromoly dan besi.
Sujarwo menuturkan, ide awal membuat sepeda bermula dari banyaknya bambu yang terbuang sia-sia karena pelebaran pembangunan.
Baca Juga
Advertisement
"Kemudian saya manfaatkan menjadi produk sepeda yang unik bernilai ekonomis,” ujar Sujarwo, seperti dikutip dari Times Indonesia, ditulis Selasa (17/11/2020).
Sujarwo memberi nama Bamboobike Svargalhoka untuk sepeda buatannya.Nama tersebut berasal dari tiga nama anaknya.
Untuk membuat satu sepeda bambu ini rata-rata menghabiskan 2-3 bambu bongkotan dengan memakai peralatan seadanya untuk membentuk bambu agar sesuai keinginan.
Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dipasarkan Online
Sujarwo membutuhkan ketelitian dan kesabaran tinggi ketika membuat sepeda bambu. Pekerjaan itu terutama ketika menyatukan batang bambu dengan bahan logam. Hal ini karena setiap pengeleman serat fiber, rami, optic dan serbuk kayu membutuhkan waktu 8-9 jam.
Sementara itu, proses awal penyambungan kayu dan logam bagian buttom breaker, headtub di as belakang, finishing (pengecatan) frame hingga sepeda tersebut layak digunakan membutuhkan waktu 10-15 hari.
Sujarwo memastikan sepeda tersebut layak jual dan sudah melalui tes di medan tanjakan dan medan berbatu.
"Kekuatan sambungan saya pastikan kuat bahkan tidak meragukan. Karena sebelum sepeda tersebut layak jual dan digunakan sudah melalui test di medan tanjakan dan medan berbatu dengan jarak puluhan kilometer,” ujar dia.
Saat harus memasukkan kabel hand rem dan pengoper gear rantai sepeda ke dalam batang bambu. “Sehingga untuk frame sepeda saja, kami hargai senilai Rp 3 juta. Sedangkan untuk satu unit Bamboobike sekitar Rp 6-Rp 8 juta dengan spare part sepeda standar,” ujar dia.
Sujarwo memproduksi sepeda bamboobike svargalhoka sebanyak tiga unit sepeda sejak 2019. Sepeda tersebut jenis fixie, dua unit sepeda jenis MTB dan satu frame sepeda.
Ia mengaku baru memasarkan sepeda bambu tersebut lewat media sosial. “Satu unit sepeda jenis MTB telah terjual dengan harga Rp 6 juta,” kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Advertisement