Liputan6.com, Jakarta Pembalap Suzuki, Joan Mir, akhirnya keluar sebagai juara dunia MotoGP 2020. Finis di posisi ketujuh pada seri Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020), perolehan poin Joan Mir dipastikan tidak terkejar lagi di papan klasemen rider meski masih menyisakan satu seri penutup di Portugal.
Joan Mir mengunci posisi pemuncak klasemen MotoGP 2020 dengan 171 poin. Rider asal Spanyol itu terpaut 29 poin dari rival terdekatnya, pembalap Petronas Yamaha, Franco Morbidelli.
Advertisement
Sementara posisi ketiga ditempati Alex Rins dari Suzuki Ecstar dengan 138 poin.
"Tidak bisa dipercaya, saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkan suasana hatinya saya saat ini," kata Joan Mir usai balapan seperti dilansir dari BBC. "Untuk saat ini, saya tida bisa tertawa atau menangis, ini emosi yang campur aduk. Saya sangat senang," beber pembalap berusia 23 tahun itu.
Menjadi juara dunia MotoGP menjadi impian Mir sejak menekuni dunia balap motor. Karena itu, saat berhasil mewujudkannya, Joan Mir sulit untuk menggambarkan perasaannya.
"Ketika Anda mengikuti satu mimpi dalam hidup Anda dan berhasil menggapainya...Untuk sesaat, saya tidak bisa percaya apa yang sedang terjadi," kata Joan Mir menambahkan.
Joan Mir mengawali lomba di Ricardo Tomor dari posisi yang kurang menguntungkan, 12. Saat bendera start dikibarkan, Franco Morbidelli, Jack Milner, dan Pol Espargaro melesat meninggalkan pembalap lainnya. Sedangkan, Joan Mir yang tinggal selangkah lagi juara dunia tercecer pada urutan 8.
Kecelakaan yang menimpa Nakagami pada lap kedelapan membuat posisi Mir naik ke urutan ketujuh. Kesempatan untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020 semakin terbuka setelah pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo, terjatuh pada lap kesembilan saat berusaha melewati tikungan keenam.
Joan Mir mampu mempertahankan posisinya hingga balapan berakhir. Sementara posisi pertama akhirnya ditempati Morbidelli setelah berhasil memenangkan pertarungan sengit melawan Milner pada lap terakihir. Sedangkan posisi ketiga jatuh ke tangan pembalap KTM, Pol Esparagaro.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Bukan karena Marquez Absen
Keberhasilan Joan Mir sekaligus memunculkan juara dunia baru di ajang MotoGP sejak 2013 lalu. Sebelumnya, gelar bergengsi adu kebut kuda besi ini dikuasai oleh satu nama, yakni Marc Marquez.
Musim ini, pembalap Repsol Honda itu harus mengakhiri kiprahnya lebih awal karena cedera. Marquez terjatuh jelang berakhirnya balapan pembuka di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7/2020). Tangannya patah dan harus menjalani operasi yang akhirnya memaksa Marquez absen hingga akhir musim 2020.
Tanpa kehadiran Marquez, spekulasi pun bermunculan seputar calon juara MotoGP 2020. Pembalap veteran Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, sempat menyebutkan tiga nama, tapi tidak satupun Joan Mir. Ketiga kandidat juara baru menurut versi Rossi adalah "Saya tidak mau melupakan (Andrea) Dovizioso). Banyak sirkuit musim ini yang cocok dengan karakter Ducati," kata Rossi kala itu.
Saat itu, belum diketahui berapa lama Marquez bakal absen. Namun satu hal yang pasti, bahwa pandemi virus Corona COVID-19 membuat musim lebih singkat dengan hanya menyajikan 13 seri.
Marquez benar-benar tidak bisa melanjutkan sisa seri MotoGP 2020. Namun prediksi Rossi juga ternyata keliru. Meski demikian, Joan Mir menolak bila keberhasilannya menjuarai MotoGP 2020 dikaitkan dengan absennya Baby Alien--julukan Marquez--pada balapan MotoGP musim ini.
"Orang-orang yang mengatakan ini (Joan Mir juara karena Marquez absen) karena mereka tidak terlalu paham tentang balap motor," kata Joan Mir seperti dilansir dari situs autosport. "Marc (Marquez) tidak di sini bukan karena mereka menculiknya, pergi ke rumahnya dan menculik Marquez dan dia hilang."
Menurut Joan Mir, absennya Marquez adalah bagian dari persaingan MotoGP. Karena itu, Mir tidak ingin berkecil hati meski dia menjadi juara dunia MotoGP saat Marquez tidak bisa tampil semusim.
"Di seri pembuka, Marc mengambil resiko untuk menang dan dia berusaha merebut gelar juara, lalu dia buat kesalahan yang harus dibayar semusim. Itu saja," kata Joan Mir menambahkan.
"Apakah ini (absennya Marquez) membuat gelar berkurang? Baiklah, dalam sejarah berarti akan ada banyak gelar juara yang berkurang maknanya saat pembalap favorit jatuh dan tidak juara," kata Mir.
"Ini bagian dari permainan, bagian dari sport dan MotoGP. Saya tidak menganggap gelar ini kurang pantas karena Marquez tidak ada di sana karena dia cedera," beber Mir menambahkan.
Awal pekan ini, tim Repsol Honda telah memastikan bahwa Marc Marquez tidak akan tampil hingga seri penutup MotoGP berlangsung di Portugal, 22 November mendatang. Media-media spanyol melaporkan, Marquez bakal menjalani operasi ketiga guna memperbaiki cedera yang telah menimpa lengannya.
Advertisement
Bukti Konsistensi
Keberhasilan Joan Mir menjuarai MotoGP musim ini sekaligus mengakhiri dahaga gelar yang dirasakan Suzuki selama 20 tahun. Seperti diketahui, sejak pembalap Amerika Serikat, Kenny Roberts Jr menjuarai kelas 500 cc pada MotoGP 2000, Suzuki tidak pernah merasakan gelar yang sama.
Suzuki kalah bersaing dengan dua pabrikan asal Jepang lainnya, yakni Yamaha dan Honda. Bahkan Suzuki sempat absen dari balapan motor prototipe ini pada tahun 2011 lalu.
Performa pembalap-pembalap Suzuki juga tidak terlalu membanggakan. Dalam empat musim terakhir, Suzuki hanya meraih satu kemenangan yakni lewat Maverick Vinales pada tahun 2016.
Rekam jejak Joan Mir sebenarnya tidak terlalu menjanjikan. Musim lalu, Mir bahkan lebih banyak menepi dari lintasan akibat cedera. Prestasi terbaiknya hanyalah di urutan kelima MotoGP Australia.
Namun Mir membuktikan bahwa konsistensi ternyata berpengaruh penting dalam MotoGP. Dia membuktikannya lewat tujuh podium yang dipersembahkannya pada musim ini. Tiga di antaranya dengan finis di urutan ketiga, tiga lagi finis di urutan ketiga, dan satu kemenangan di MotoGP Eropa.
Mir tidak pernah start terdepan. Dia juga belum sekalipun mengukir lap tercepat sepanjang musim. Namun berkat konsistensinya, Joan Mir mampu melesat di papan klasemen dengan 171 poin.
"Tak ada yang bertaruh untuk Mir di awal musim, tapi akhir musim lalu dia membuat peningkatan pesat dan juga saat tes musim dingin dia sangat kuat," kata Rossi sebelum balapan di Valencia.
"Bagi saya, dia sangat matang, sepertinya dia lebih dewasa dari usianya yang masih sangat muda. Ini menjadi tahun keduanya di MotoGP dan dia hanya satu musim di Moto2. Dia talenta luar biasa."
"Tidak ada yang berharap dia bakal memenangkan kejuaraan tahun ini, tapi saya pikir kalau dia menang itu 100 persen pantas karena dia sangat konstan yang bagi saya sangat penting musim ini."
Konsistensi juga ternyata menjadi perhatian pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo yang sempat digadang-gadang bakal menjadi juara dunia musim ini. Penampilannya yang tidak konsisten memasuki seri-seri terakhir MotoGP 2020 membuat impiannya tersebut sirna.
Karena itu, Quartararo pun mengakui kehebatan Joan Mir dalam menjaga konsistensi itu musim ini.
"Bagi saya, dia telah melewati musim yang luar biasa," kata Quartararo soal kemenangan Mir.
"Konsistensi yang dimilikinya telah mengantarnya menjadi juara dunia sebab dia sangat konsisten sejak race keempat hingga akhir. Dia layak mendapat gelar ini sebab yang tidak kami dapatkan pada musim ini adalah konsistensi untuk bisa podium lebih banyak lagi," beber pembalap Prancis itu.
"Selain tiga kemenangan, kami tidak meraih podium lain. Anda tidak bisa memenangkan kejuaraan dengan cara seperti ini dan saya mati-matian mencari tahu kenapa kami seperti ini. Joan Mir layak menjadi juara dan selamat untuknya," beber Quartararo yang mengaku tidak bisa mendapatkan penampilan terbaiknya pada MotoGP musim ini setelah seri Le Mans, Prancis.
Hasil MotoGP Valencia
1 Franco Morbidelli (Ita) 41 mins 22.478secs
2 Jack Miller (Aus) Pramac +0.093secs
3 Pol Esparagaro (Spa) KTM Factory +3.006sec
4 Alex Rins (Spa) Suzuki +3.697secs
5 Brad Binder (SA) Red Bull +4.127secs
6 Miguel Oliveira (Por) KTM Tech3 +7.272secs
7 Joan Mir (Spa) Suzuki +8.703secs
8 Andrea Dovizioso (Ita) Ducati +8.729secs
9 Aleix Espargaro (Spa) Aprilia +15.512secs
10 Maverick Vinales (Spa) Yamaha +19.043secs
Advertisement
Klasemen MotoGP
Posisi-Perubahan-Nama-Asal-Tim (Motor)-Poin (Selisih)
1 = Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 171
2 ^3 Franco Morbidelli ITA Petronas Yamaha (YZR-M1) 142 (-29)
3 = Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR) 138 (-33)
4 = Maverick Viñales SPA Monster Yamaha (YZR-M1) 127 (-44)
5 ˅3 Fabio Quartararo FRA Petronas Yamaha (YZR-M1) 125 (-46)
6 = Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (GP20) 125 (-46)
7 = Pol Espargaro SPA Red Bull KTM (RC16) 122 (-49)
8 ^1 Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP20) 112 (-59)
9 ˅1 Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) 105 (-66)
10 = Miguel Oliveira POR Red Bull KTM Tech3 (RC16) 100 (-71)
11 ^1 Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)* 87 (-84)
12 ˅1 Danilo Petrucci ITA Ducati Team (GP20) 78 (-93)
13 = Johann Zarco FRA Reale Avintia (GP19) 71 (-100)
14 = Alex Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)* 67 (-104)
15 = Valentino Rossi ITA Monster Yamaha (YZR-M1) 62 (-109)
16 = Francesco Bagnaia ITA Pramac Ducati (GP20) 47 (-124)
17 ^1 Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP) 34 (-137)
18 ^1 Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 29 (-142)
19 ˅2 Iker Lecuona SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16)* 27 (-144)
20 = Stefan Bradl GER Repsol Honda (RC213V) 18 (-153)
21 = Bradley Smith GBR Aprilia Test Rider (RS-GP) 12 (-159)
22 = Tito Rabat SPA Reale Avintia (GP19) 10 (-161)
23 = Michele Pirro ITA Ducati Test Rider (GP20) 4 (-167)