Nadiem Makarim: Tak Ada Gunanya Bimbel untuk Hadapi Asesmen Kompetensi Minimum

Nadiem Makarim, mengatakan, orangtua siswa tak perlu melakukan persiapan apapun.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Nov 2020, 17:05 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat berdialog dengan guru dan kepala sekolah di Kota Palu, Rabu (4/11/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, mengatakan, orangtua siswa tak perlu melakukan persiapan apapun agar anaknya bisa menghadapi pengganti Ujian Nasional atau yang dikenal dengan istilah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada 2021 mendatang.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di kompleks DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).

"Tidak ada keperluan apa pun untuk melakukan persiapan untuk murid-muridnya melakukan AKM," kata Nadiem Makarim.

Menurutnya, tak semua angkatan baik SD, SMP, maupun SMA/sederakat akan mengambil AKM. Karena hanya sebagian saja yang mengikutinya.

Bahkan, Nadiem Makarim juga mengungkapkan, tak ada gunanya jika orangtua memasukan anaknya ke tempat bimbingan belajar atau bimbel guna menghadapi AKM ini. Karena tak ada dampak apa-apa kepada anak terhadap hasil AKM yang nanti diraih.

"Artinya asesmen ini tidak ada konsekuensi negatif apapun terhadap murid-murid pembelajaran. Jadinya tidak ada gunanya keluarkan uang untuk bimbel," kata Nadiem Makarim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kompetensi Bernalar

Nadiem makarim, menyebut, AKM ini merupakan sebuah evaluasi untuk sekolah. Ditambah juga AKM ini tak bisa dipelajari di bimbel. Karena sejatinya AKM adalah kompetensi bernalar murid.

"Ini adalah kompetensi bernalarnya murid, kita ingin melakukan pemotretan situasi yang ada. Tidak bisa hanya melakukan bimbel-bimbel secara cepat tiba-tiba meningkat. Jadinya mohon orangtua murid agar bahwa tidak ada keperluan sama sekali untuk analnya dipersiapkan untuk AKM," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya