Liputan6.com, Jakarta Jika teringat dengan Mesir, tentu saja Anda akan terbayang Piramid Agung Giza atau bahkan Sphinx. Namun ternyata terdapat sisi lain dari Mesir yang cukup menarik. Meskipun Mesir tergolong sebagai salah satu negara maju, namun ternyata Mesir juga tetap memiliki permukiman kumuh yang terletak di Kota Kairo.
Baru-baru ini, viral tentang penampakan dari Manshiyat Naser atau Garbage City (Kota Sampah) yang merupakan salah satu distrik yang terletak di Kairo. Dalam video yang dibagikan oleh salah satu pengguna TikTok @kathkhulman, ia membagikan tentang pengalamannya yang pernah berkunjung ke lokasi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu fakta yang diungkap adalah selain sebagai pusat pengolahan sampah, ternyata mayoritas penduduknya juga tidak beragama Islam. Fakta-fakta tentang kota ini pun menarik perhatian warganet TikTok
Berikut merupakan kisah selengkapnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (16/11/2020).
Manshiyat Naser terletak di Kairo, Mesir
Selama ini, yang tersorot mengenai Mesir adalah simbol landmarknya yang berupa Piramid Agung Giza dan Sphinx. Namun, seperti halnya negara lain, Mesir juga memiliki sisi yang jarang ditampakkan, salah satunya yakni tentang Manshiyat Naser atau "Kota Sampah".
Di Manshiyat Naser, mayoritas penduduknya juga berprofesi sebagai pemulung. Hal ini terjadi lantaran kota ini memang dijadikan sebagai pusat pengolahan sampah di Kairo. Di kota ini pun terdapat banyak toko dan apartemen, namun mirisnya infrastrukturnya tidak terawat dengan baik, sehingga sering kali terjadi selokan mampet, air tak mengalir, dan listrik yang padam.
Advertisement
Penduduk Manshiyat Naser mayoritas berprofesi sebagai pemulung
Meskipun terkesan kumuh dan kurang dirawat, namun sebenarnya penduduk kota ini cukup sejahtera. Profesi pemulung memang profesi yang dipilih oleh para penghuni kota ini karena memiliki pendapatan yang cukup menjanjikan.
Berbeda dengan mayoritas kota di Mesir lainnya, di Manshiyat Naser sebagian besar penduduknya tidak beragama Islam, melainkan mereka menganut Kristian Copic. Di kota ini bahkan terdapat gereja terkenal yang terdapat di dalam gua, yakni Gereja Sama'an yang merupakan gereja terbesar di Timur Tengah dengan kapasitas untuk 15 Ribu orang.