Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Zoom sebagai salah satu platform video conference terus meroket sejak pandemi. Gara-gara popularitasnya, ada saja ulah orang iseng yang memanfaatkan kekurangan Zoom untuk mengganggu peserta meeting alias melakukan Zoombombing.
Untuk itulah, Zoom mengumumkan fitur keamanan baru yang dirancang untuk mencegah berbagai gangguan saat rapat virtual berlangsung.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman The Verge, Selasa (17/11/2020), Zoom akan mengizinkan pengguna untuk menunda rapat sementara, dengan begitu admin bisa menendang keluar Zoombomber atau peserta rapat yang dirasa mengganggu.
Dengan fitur keamanan baru ini, pengguna dapat menunda berjalanannya rapat untuk memblokir konten-konten negatif agar tak diperlihatkan ke peserta meeting. Tak hanya itu, akan ada opsi report untuk melaporkan si Zoombomber kepada Zoom.
Untuk menunda berjalannya meeting, pengguna bisa mengklik ikon "Security" ketika berada dalam suatu panggilan, kemudian dilanjutkan dengan memilih "Suspend Participant Activities" untuk melarang segala aktivitas si Zoombomber.
"Di bawah ikon Security, host dan co-host kini akan punya opsi untuk menunda meeting sementara dan mengusir partisipan yang mengganggu," kata Zoom dalam blognya.
Aktivitas si Pengganggu Bakal Disetop
Ketika langkah ini dilakukan, semua video, audio, chat dalam rapat, anotasi, screen sharing (berbagi layar), atau perekaman akan dihentikan. Dengan begitu, Zoombomber pun tak bisa berbuat apa-apa.
Zoom kemudian akan menanyakan ke penyelenggara apakah mereka ingin melaporkan pengguna tersebut. Jika iya, pengguna mengganggu itu pun akan dikeluarkan dari rapat dan tim keamanan Zoom bakal diberi tahu.
Menurut Zoom, fitur baru ini diaktifkan secara default termasuk untuk pengguna gratisan maupun berbayar. Fitur ini tersedia untuk klien Zoom yang memakai Mac, PC, Linux, ataupun aplikasi Mobile.
Advertisement
Pindai Web dan Link yang Dibagikan di Zoom Meeting
Zoom juga menerapkan tools untuk memindai web dan platform media sosial pada tautan di Zoom Meeting yang dibagikan secara publik.
Ketika mendeteksi rapat yang yang berkemungkinan untuk diganggu, tools ini akan menginformasikan ke pemilik akun untuk memberi tahu mereka tentang apa yang harus dilakukan, seperti menghapus ruang rapat atau membuat rapat yang baru.
Sebelumnya pada April lalu, Zoom mengumumkan pembekuan fitur 90 hari untuk memperbaiki masalah privasi dan keamanan pada platformnya.
Dari situ, banyak peningkatan yang dihadirkan Zoom, mulai dari mengaktifkan ruang runggu secara default untuk akun Pro basic, lisensi tunggal, dan edukasi sehingga mempersulit Zoombomber untuk menyusupi meeting online.
(Tin/Why)