Cerita Pengusaha Kuliner yang Omzetnya Melonjak 6 Kali Lipat Saat Pandemi Covid-19

Tidak semua bisnis kuliner gulung tikar saat pandemi Covid-19. Bahkan pengusaha ini merasakan hal sebaliknya. Omzetnya meroket 6 kali lipat. Bagaimana kisahnya?

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2020, 13:14 WIB
Warga melintas di depan area PKL Kuliner di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat masyarakat berpendapatan rendah paling terdampak pandemi Covid-19, akibatnya, secara ekonomi kelompok tersebut paling tertekan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah usaha di Tanah Air terpaksa gulung tikar. Namun, tidak demikian dengan usaha kuliner. Usaha kuliner justru mendapatkan peluang lebih besar dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Seperti yang dialami pengusaha kuliner kebab, Hendy Setiono. Dia mengaku omzet bisnis kulinernya yang berbasis online naik enam kali lipat selama pandemi Covid-19.

"Kita percaya di balik krisis selalu ada peluang. Begitu kami mencoba untuk mengkonversi bisnis kami dari awalnya offline menjadi online ternyata penjualan online kami naik enam kali lipat," ujarnya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (17/11/2020).

Hendy menceritakan, di awal pandemi Covid-19, omzet bisnis kulinernya menurun 50 persen. Saat itu, bisnis yang ia jalani masih berbasis offline. Penurunan omzet lantaran pemerintah daerah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, aktivitas warga di luar rumah dibatasi dan jumlah pengunjung outlet usaha kuliner menurun drastis.

"Secara omzet penjualan offline kami turun 50 persen dan itu sangat berimbas pada kerja sama operasional kami," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bisnis Alat Kesehatan

Tak hanya usaha kuliner, bisnis alat kesehatan juga berkembang pesat di masa pandemi Covid-19. Pengusaha alat kesehatan sterilisasi ultraviolet C, Yudhi Andrinto, mengatakan omzet penjualannya mengalami peningkatan cukup tinggi di masa pandemi Covid-19.

"Kalau alat kesehatan kenaikannya cukup tinggi terutama teman-teman dari HIPMI untuk masker, hand sanitizer dan sebagainya cukup tinggi. Bagi kami ini cukup menggembirakan," kata dia.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya