Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Jember, Jawa Timur mencatat tambahan warga terpapar COVID-19 mencapai 60 kasus pada Senin, 16 November 2020. Angka itu termasuk rekor tertinggi penambahan kasus baru sejak munculnya kasus pertama COVID-19 di Jember pada akhir Maret 2020.
“Kami mendapat informasi bahwa hari ini ada tambahan 60 kasus baru COVID-19 di Jember dan itu sangat memprihatinkan,” ujar Ketua Komisi D DPRD Jember, M.Hafidi Cholis seperti dikutip dari Antara, ditulis Selasa (17/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, anggaran COVID-19 di Jember cukup besar mencapai Rp 479 miliar. Akan tetapi, anggaran itu tidak signifikan untuk menekan kasus COVID-19 di Kabupaten Jember.
"Kami sudah mengundang beberapa stakeholder terkait dengan penanganan COVID-19 seperti Dinas Kesehatan, tiga rumah sakit daerah dan BPBD Jember agar berupaya maksimal untuk menekan penyebaran virus corona,” ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perkembangan COVID-19 di Jember
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jember tercatat tambahan 60 kasus positif baru pada Senin, 16 November 2020. Total warga Jember yang terpapar COVID-19 mencapai 1.624 orang dengan rincian masih dirawat sebanyak 198 orang dan pasien yang sembuh sebanyak 1.360 orang.
Dari 31 kecamatan di Jember, terdapat enam kecamatan yang berada di zona merah atau berisiko tinggi penyebaran COVID-19 . Enam kecamatan itu Semboro, Ambulu, Rambipuji, Ajung, Kaliwates, dan Patrang.
Sedangkan kecamatan yang berada di zona kuning antara lain Kecamatan Silo, Sumberjambe, dan Sumberbaru. 22 kecamatan berada di zona oranye dan tidak ada kecamatan yang berada di zona hijau.
Advertisement