Antisipasi Penyebaran COVID-19, Ponpes di Trenggalek Pulangkan 600 Santriwati

Santri ponpes Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Anwarul Haromain, Bahrul Munir menyatakan, pihaknya telah memulangkan lebih dari 600 orang santri ke daerah masing-masing. Hal ini sebagai antisipasi risiko penularan COVID-19.

“Sedangkan untuk santriwati hari ini (Senin-red) masih dalam proses pemulangan,” ujar dia, seperti dilansir dari Antara, ditulis Selasa, (17/11/2020).

Langkah ponpes memulangkan santri mengingat dideteksi sebagai klaster dengan 77 orang santri terpapar COVID-19. Bahrul menuturkan, santri ponpes Anwarul Haromain yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.

Ketika dilakukan tracing atau penelusuran epidemiologi melalui metode tes cepat dan tes usap COVID-19, para santri tersebut tidak reaktif dan tidak terpapar COVID-19. Sementara itu, sebagian lain sempat dinyatakan positif COVID-19, tetapi sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

“Pemulangan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penyebaran COVID-19 agar tidak meluas di lingkungan pondok,” kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Didata Satgas COVID-19 Tingkat Desa

Setiap santri Pondok Pesantren Anwarul Haromain yang pulang dan dipulang lebih dulu didata oleh Satgas COVID-19 tingkat desa.

Data itu selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 daerah asal santri. Hal ini untuk pemantauan dan memastikan menjalani isolasi mandiri.

“Saat ini pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 ada 17 santri. Mereka juga dipulangkan, namun wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto.

Hingga kini, ada 60 orang santri yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka harus menjalani perawatan di asrama COVID-19 Trenggalek sampai dinyatakan sembuh. Sedangkan 123 orang santri/santriwati yang reaktif telah menjalani tes usap secara bertahap terhitung Senin, 16 November 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya