Sebelum Akhiri Hidup, Sang Ibu Tinggalkan Sepucuk Surat di Kaki Jasad 2 Bayinya

Polresta Pekanbaru masih menyelidiki penyebab ibu bunuh diri setelah melakukan pembunuhan terhadap dua bayinya dengan racun.

oleh M Syukur diperbarui 18 Nov 2020, 13:00 WIB
Personel Polresta Pekanbaru melihat lokasi ibu bunuh diri setelah diduga membunuh dua bayinya. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kasus ibu kandung diduga habisi nyawa dua bayinya, kemudian bunuh diri masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Jasad kedua bayi malang yang masih berusia 1 tahun lebih dan 6 bulan itu diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Juper Lumban Toruan SIK menyebut autopsi ini untuk mengetahui apakah kedua bayi, laki-laki dan perempuan itu diracun oleh ibu kandungnya yang berinisial NSW.

"Dugaan sementara, kemungkinan besar bayi diracun, tapi pastinya setelah hasil autopsi keluar," kata Juper di RS Bhayangkara Polda Riau, Selasa siang, 17 November 2020.

Juper menjelaskan, dua bayi yang merupakan putra dan putri dari pria inisial PNG itu ditemukan di kamar pada Senin petang. Hal itu terjadi setelah petugas menurunkan jasad NSW tergantung di dapur.

"Kondisinya dua bayi saat ditemukan, mulutnya sudah berbusa," ucap Juper.

Di kaki kedua bayi malang itu, petugas juga menemukan sepucuk surat. Dari kertas itu, NSW meninggalkan pesan permohonan maaf dan membawa serta anak-anaknya sebelum bunuh diri.

"Maafkan aku, aku pergi, biarkan anak-anak ikut bersamaku," ucap Juper membacakan isi pesan itu.

Namun, tambah Juper, anak ketiga dari NSW bernasib baik dari kakak dan saudara kembarnya. Personel menemukannya selamat meski berada di kamar itu juga.

"Ibu ini punya tiga anak, dua ditemukan tak bernyawa," kata Juper.

Dugaan sementara, anak ketiga dari pria inisial PNG ini belum meminum racun di kamar. Hingga kini, kondisi bayi itu masih sehat dan dalam asuhan keluarganya.


KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya