Angin Puting Beliung Terjang 6 Desa di Kabupaten Bogor

Dampaknya, rumah warga di enam desa rusak dan sejumlah pohon tumbang hingga menimpa bangunan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 17 Nov 2020, 23:27 WIB
Rumah warga di Perumahan Pusaka Nambo, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang rusak parah disapu angin puting beliung, Minggu (8/12/2019) petang. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang enam desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/11/2020) sore.

Bencana angin puting beliung disertai hujan deras terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Dampaknya, rumah warga di enam desa rusak dan sejumlah pohon tumbang hingga menimpa bangunan.

Camat Tamansari Bayu Ramawanto menyebutkan, ada enam desa yang terdampak bencana hidrometeorologi, yakni Desa Sukamantri, Tamansari, Sukamaju, Sukajaya, Sukaresmi, dan Desa Sirnagalih.

"Dampak paling parah terjadi di Desa Sukamantri. Laporan sementara empat rumah rusak berat. Ada yang tertimpa pohon," kata Bayu.

Umumnya, kerusakan bangunan yang tersebar di enam desa terjadi pada bagian atap rumah akibat terbawa angin puting beliung. Sampai saat ini, petugas gabungan masih mendata rumah-rumah warga yang terdampak.

"Petugas masih melakukan assesment, mendata rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan. Tetapi, lebih banyak rusak ringan," kata dia.

Tim lainnya mengevakuasi sejumlah pohon tumbang yang menimpa bangunan rumah dan membantu warga memperbaiki atap yang rusak.

"Kalau yang rusak ringan oleh warga langsung diperbaiki saat itu juga," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Atap Rumah Beterbangan

Solihat, warga Kampung Nyalindung, Desa Sukamantri mengaku saat sedang berada di rumahnya dikagetkan dengan suara gemuruh. Kala itu, ia melihat angin puting beliung berputar di atas langit sekitar perkampungannya.

"Engga lama hujan turun deras, angin putar-putar sangat kencang," kata dia.

Ia juga sempat menyaksikan dari balik kaca jendela sejumlah atap seng dari rumah-rumah tetangganya beterbangan hingga ada yang tersangkut di kabel listrik. Tak lama kemudian, genteng dan asbes dari atap rumahnya pun ikut terhempas dan berjatuhan.

"Pas angin bertiup mengarah ke rumah, saya langsung nyari perlindungan sambil mendekap anak biar ga kena jatuhan genteng," ujar Solihat.

Setelah angin dan hujan mulai mereda, ia keluar dan melihat atapnya rumahnya melompong terbawa angin puting beliung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya