Liputan6.com, Jakarta Kantor pusat World Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss pun tak lepas dari penyebaran COVID-19. Hal itu terungkap dalam sebuah surel internal yang menyebutkan ditemukannya 65 kasus di antara staf mereka.
Dari total 65 kasus yang telah dilaporkan sejak awal pandemi, lima di antaranya pernah bekerja di kantor pusat WHO dan telah melakukan kontak satu sama lain.
Advertisement
Usai bocornya surel tersebut, WHO pun secara resmi menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki bagaimana dan dimana lima orang stafnya terkena COVID-19. Mereka juga belum mengonfirmasi soal kemungkinan kantor menjadi tempat penularan.
"Sepengetahuan saya, klaster yang sedang diselidiki adalah bukti pertama kemungkinan penularan di situs milik WHO," kata Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO pada konferensi pers hari Senin waktu setempat, dikutip dari Euronews pada Rabu (18/11/2020).
Dikutip dari AP News, surel tersebut menyebutkan bahwa sekitar setengah dari infeksi yang dicatat sejauh ini, terjadi pada mereka yang bekerja dari rumah.
Namun, 32 orang telah bekerja di kantor, di mana lebih dari dua ribu orang juga berkegiatan di sana. Selain itu, WHO juga telah melakukan pembersihan yang ketat, skrining, dan tindakan pencegahan lainnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Lakukan Penyelidikan
Dalam surel yang dikirim Jumat pekan lalu, Raul Thomas, kepala operasi bisnis di WHO mencatat, 5 orang dengan 4 dari mereka berada di satu tim dan satu orang lainnya yang berkontak dengan mereka, dinyatakan positif COVID-19.
"Kami memiliki beberapa kasus yang telah dikaitkan dengan tempat tersebut. Kami memang memiliki beberapa kasus dalam sepekan terakhir yang saling terkait," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19 pada Senin.
"Ada kemungkinan mereka terinfeksi di luar kantor. Jadi kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi untuk itu," Van Kerkhove menambahkan.
Berdasarkan surel tersebut, dilaporkan bahwa para staf yang terinfeksi COVID-19 telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan, serta memulihkan diri di rumah sesuai protokol standar.
Mengutip Antara, Van Kerkhove mengatakan bahwa kelima orang di kasus terbaru pada pekan lalu itu baik-baik saja. "Semuanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala."
Ryan juga menyebut bahwa di Jenewa, serta daerah Vaud di dekatnya, memiliki sejumlah penularan paling intens di dunia saat ini.
Advertisement
Dirjen WHO Sempat Isolasi Mandiri
Surel tersebut tidak menyebutkan secara rinci siapa yang terinfeksi. Namun, seorang staf WHO yang mengetahui kondisinya secara langsung, mengatakan secara anonim bahwa dari lima kasus yang terkait, salah satunya adalah anggota tim di bawah kepemimpinan direktur jenderal WHO yang juga spesialis pengendalian infeksi.
Staf anonim tersebut juga mengatakan bahwa surel tersebut dikirim setelah beberapa pejabat WHO menyampaikan kekhawatiran bahwa orang-orang yang berkontak dengan kelompok tersebut, masih bekerja di kantor Jenewa.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga telah melakukan isolasi mandiri usai berkontak dengan seorang pasien positif COVID-19.
Namun pada Senin kemarin, ia sudah kembali ke kantor dan bergabung dengan pertemuan dewan eksekutif WHO secara langsung, setelah sebelumnya hanya secara virtual.
Tedros dilaporkan tidak mengalami gejala apa pun. Selain itu, dia tidak dites COVID-19, namun tetap tinggal di rumah sebagai tindakan pencegahan.
Infografis Waspada Gelombang Kedua Covid-19
Advertisement