Lionel Messi Tinggalkan Barcelona, La Liga Sudah Siap

Presiden La Liga, Javier Tebas mengaku siap kalau Lionel Messi tinggalkan Barcelona. Dia yakin itu tak berpengaruh ke La Liga.

oleh Defri Saefullah diperbarui 18 Nov 2020, 11:30 WIB
Penyerang Barccelona, Lionel Messi, berebut bola dengan gelandang Real Madrid, Casemiro, pada laga lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou Stadion, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. Real Madrid menang 3-1 atas Barcelona. (AFP/Lluis Gene)

Liputan6.com, Madrid- Presiden La Liga, Javier Tebas menegaskan kompetisi Liga Spanyol sudah siap kehilangan Lionel Messi. La Liga disebutnya sudah belajar sejak Cristiano Ronaldo dan Neymar hengkang ke luar Spanyol.

Saat itu, kata Tebas, La Liga tak mengalami banyak perubahan. Ini pun dirasakannya bisa terjadi saat Messi tinggalkan Barcelona di akhir musim nanti.

Meski begitu, Javier Tebas tetap menyoroti tidak adilnya keuangan antar klub di dunia. Dia mengkritik Manchester City yang kemungkinan besar jadi klub berikutnya Lionel Messi.

"Kami tentu lebih senang Messi bertahan di La Liga tapi Ronaldo dan Neymar pergi, kami tak melihat ada perbedaan tajam. Kami siap," ujar Tebas soal Messi seperti dikutip Goal.com.

"Sepertinya satu-satunya klub di Liga Inggris yang bisa daftarkan Lionel Messi itu hanya Manchester City, yang bersaing di luar peraturan."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bosan Kritik

Pemain Barcelona Antoine Griezmann dan Lionel Messi merayakan gol ke gawang Villareal pada laga La Liga di Stadion Estadio de la Ceramica, Minggu (5/7/2020). Barcelona menang 4-1 atas Villareal. (AFP/Jose Jordan)

Tebas mengaku sudah bosan untuk mengkritik Man City. Dia mengaku kritikan berikutnya tetap tak akan mengubah kondisi apapun.

"Saya tak terlalu khawatir soal mereka. Saya sudah kritik mereka berkali-kali, tapi mengkritik lagi sepertinya tak akan membuat mereka jera," ujar Tebas.

"City tidak terpengaruh Covid-19 atau pandemi karena mereka dibiayai dengan berbeda. Tak mungkin melawan itu."

 


Dukung Bartomeu

Di sisi lain, Javier Tebas juga mendukung mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Dia meyakini Bartomeu tak bisa disalahkan dengan hutang 800 juta euro.

"Barcelona tidak kekurangan uang. Hutang mereka memang lebih besar, tapi mereka sempurna sebelum Covid-19. Namun Covid sudah merusak pendapatan," ujar Tebas.

"Barcelona kesulitan membayar hutang jadi volume gaji harus turun. Itu faktor penting untuk banyak klub, itu bukan karena salah manajemen sebelumnya."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya