Rekapitulasi Suara KPU Menangkan Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah pada Pilkada Sumenep

Pada Pilkada Sumenep 2020 ini, Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah berhasil meraih dukungan 319.876 suara, sedangkan Fattah Jasin-KH Ali Fikri 296.676 suara.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Des 2020, 10:11 WIB
Sejumlah TPS pada Pilkada 2020 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa dipindah akibat tenda untuk pencoblosan roboh diterjang puting beliung.(Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep menggelar rekapitulasi suara manual Pilkada Serentak 2020 pada Rabu, 16 Desember hingga Kamis, 17 Desember 2020 di Hotel Utama Sumenep.

Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah unggul 23.200 suara atas pasangan calon nomor urut 02 Fattah Jasin-KH Ali Fikri.

"Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, rekapitulasi di tingkat KPU sudah selesai malam ini, dengan jumlah suara terbanyak diraih oleh pasangan Fauzi-Eva," ujar Komisioner KPU Sumenep Rafiqi, seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/12/2020).

Dia memaparkan, pada Pilkada Sumenep 2020 ini, Fauzi-Dewi Khalifah berhasil meraih dukungan 319.876 suara, sedangkan Fattah Jasin-KH Ali Fikri 296.676 suara.

"Total jumlah surat suara sah 616.552 suara, dan yang tidak sah sebanyak 7.300 suara. Sehingga jumlah total warga Sumenep yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada kali ini sebanyak 623.852 orang dari total jumlah pemilih terdaftar sebanyak 822.320 orang," papar Rafiqi.

Sementara, lanjut dia, sebanyak 189.468 warga Sumenep tidak menggunakan hak suaranya pada pemungutan suara yang digelar 9 Desember 2020 lalu itu.

Data hasil rekapitulasi manual hasil perolehan suara Pilkada Sumenep ini berbeda tipis dengan data di Sistem Informasi Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara atau Sirekap.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hasil Beda Tipis dengan Sirekap

Pembukaan uji coba dan simulasi aplikasi E-rekap/Sirekap Pemilihan Serentak 2020 di Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 9 September 2020. (sumber foto : Humas KPU Jawa Barat)

Pada hasil Sirekap KPU Sumenep menyebutkan, pasangan calon nomor urut 01 Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah menang 23.194 suara atas pasangan nomor urut 02 Fattah Jasin-KH Ali Fikri.

Perolehan suaranya 319.541 suara untuk paslon Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah dan Fattah Jasin-KH Ali Fikri meraih dukungan 296.347 suara.

Fauzi menang di 18 kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Sumenep, Kalianget, Manding, Talango, Bluto, Lenteng, Gili Genting, dan Ganding.

Kemudian Pragaan, Dasuk, Rubaru, Batang-Batang, Batu Putih, Dungkek, Nunggunong, Masalembu, Batuan, dan Kecamatan Kangayan.

Sedangkan pesaingnya Fattah Jasin-KH Ali Fikri, menang di delapan kecamatan. Masing-masing Kecamatan Guluk-Guluk, Ambunten, Pasongsongan, Gapura, Gayam, Raas, Arjasa, dan Kecamatan Sepekan.

Berdasarkan data Sirekap KPU Sumenep itu, sebanyak 206.432 warga Sumenep yang tidak menggunakan hak suaranya. Sedangkan berdasarkan hasil rekapitulasi manual KPU sebanyak 189.468 warga.

Perbedaan data yang terpaut jauh tentang warga yang tidak menggunakan hak pilih ini karena di Sirekap tidak tercatat jumlah warga yang golput.

 


Kemenangan Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah

ilustrasi pilkada serentak

Sementara itu, Dosen Ilmu Sosiologi Politik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Hannan menilai, kemenangan pasangan Ahmad Fauzi-Dewi Khalifah berkat kekuatan personel tokoh.

Sebab, dia menilai, dari sisi dukungan partai, pasangan calon nomor urut 01 ini kalah dukungan partai politik dibanding pasangan calon nomor urut 02.

Pasangan calon Fauzi-Eva didukung oleh partai dengan keterwakilan di parlemen sebanyak 20 kursi, masing-masing Partai Gerindra 6 kursi, PAN 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKS 2 kursi dan PBB 1 kursi.

Sedangkan Paslon Fattah Jasin-KH Ali Fikri didukung oleh partai politik dengan jumlah wakil di parlemen sebanyak 30 kursi, yakni PKB 10 kursi, PPP 7 kursi, Demokrat 7 kursi, NasDem 3 kursi, dan Hanura 3 kursi.

"Seharusnya, apabila melihat kalkulasi dukungan partai politik, maka paslon nomor urut 02 yang menang. Tapi ini kan politik, segala sesuatu bisa dan mungkin saja terjadi," jelas Hannan.


Suntikan Dana Pilkada 2020 di Tengah Covid-19

Infografis Suntikan Dana Pilkada 2020 di Tengah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya