19-11-1863: Pidato Gettysburg, Pesan Berkesan Presiden AS Abraham Lincoln Soal Visi Demokrasi

Dalam upacara pemakaman Gettysburg, Linclon menyampaikan pidato singkatnya yang berisikan pesan mengharukan bagi publik sekaligus menjadi semangat dari visi demokrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2020, 06:00 WIB
Pidato Gettysburg Lincoln (@DrChrisKeller/Twitter).

Liputan6.com, Pennsylvania - Sejarah mencatat 19 November 1863 merupakan momen peresmian pemakaman militer di Gettysburg, Pennsylvania. Saat itu, Presiden Abraham Lincoln menyampaikan salah satu pidato paling berkesan dalam sejarah Amerika.

Melalui pidato berisi kurang dari 275 kata, Lincoln dengan cemerlang membuat publik haru serta mengingatkan mereka tentang para prajurit perang, mengapa Union --sebutan AS saat itu -- harus bertempur dan memenangkan Perang Saudara.

Dikutip dari History.com, pertempuran Gettysburg terjadi sekitar empat bulan sebelumnya, merupakan satu-satunya pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang Saudara di AS.

Selama tiga hari, lebih dari 45.000 orang terbunuh, terluka, ditangkap atau hilang.

Pertempuran itu juga terbukti menjadi titik balik perang, yakni kekalahan dan mundurnya Jenderal Robert E. Lee dari Gettysburg serta menandai invasi Konfederasi terakhir ke wilayah Utara dan awal kemunduran akhir tentara Selatan.

Seorang pengacara bernama David Wills ditugaskan oleh Gubernur Pennsylvania Andrew Curtin untuk menyediakan lahan pemakaman bagi pejuang yang gugur dalam Gettysburg. Akhirnya, Wills membeli 17 hektar padang rumput untuk dijadikan pemakaman bagi lebih dari 7.500 orang pejuang yang gugur.

Wills juga mengundang Edward Everett, salah satu orator paling terkenal pada saat itu, untuk menyampaikan pidato di peresmian pemakaman.

Wills juga mengirim sepucuk surat kepada Lincoln dua pekan sebelum upacara, ia meminta “beberapa komentar yang sesuai” untuk disampaikan dalam upacara tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pidato Gettysburg Linclon Serukan Visi Demokrasi di Amerika

Namanya diambil dari nama mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln (Via: playbuzz.com)

Di pemakaman, kerumunan orang yang hadir mendengarkan pidato Everett selama dua jam sebelum Lincoln berbicara.

Pidato Lincoln hanya berlangsung dua atau tiga menit.

Pidato tersebut mencerminkan keyakinannya bahwa Perang Sipil bukan hanya pertarungan untuk menyelamatkan Union, tetapi perjuangan untuk mencapai kebebasan dan kesetaraan bagi semua orang. Hal itu adalah sebuah gagasan yang tidak diperjuangkan Lincoln di tahun-tahun menjelang perang.

"Dunia akan sedikit mencatat, tidak akan lama mengingat apa yang kita katakan di sini, tetapi tidak akan pernah bisa melupakan apa yang mereka lakukan di sini. Bagi kita yang hidup, lebih tepatnya, untuk didedikasikan di sini pekerjaan yang belum selesai, yang sejauh ini telah mereka perjuangkan di sini dengan sangat mulia," imbuh Lincoln.

"Lebih baik bagi kita berada di sini, berdedikasi pada tugas besar yang tersisa di hadapan kita dan di hadapan orang-orang meninggal yang terhormat ini. Kita di sini sangat bertekad bahwa mereka tidak akan mati sia-sia, bangsa ini di bawah lindungan Tuhan, akan lahir kebebasan baru serta pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat." tambahnya.

Kesan publik pada pidato Gettysburg Lincoln awalnya beragam. Namun, "pidato kecil" tersebut dianggap oleh banyak orang saat ini sebagai artikulasi paling fasih dari visi demokrasi yang pernah ditulis.

 

Reporter: Ruben Irwandi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya