Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih enggan menyebutkan kandidat vaksin Covid-19 yang akan didatangkan ke Indonesia. Namun, dia menegaskan, pemerintah hanya membeli dan memakai vaksin Covid-19 yang telah terdaftar di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan, merek yang ada di dalam daftar list-nya WHO. Saya enggak berbicara mereknya apa. Asal sudah ada di dalam list-nya WHO, itu yang akan kita berikan (ke masyarakat)," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (18/11/2020).
Advertisement
Menurut dia, pemerintah mengupayakan vaksin Covid-19 masuk ke Indonesia pada November atau paling lambat Desember 2020. Namun, vaksin Covid-19 harus terlebih dahulu melalui sejumlah tahapan setibanya di Indonesia.
Salah satunya, vaksin Covid-19 harus mengantongi izin Emergency Use of Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Proses ini setidaknya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu.
"Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi," ujar Jokowi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Akan Sosialisasi Terlebih Dulu
Jokowi menekankan seluruh tahapan vaksinasi Covid-19 harus berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan scientific. Hal ini untuk memastikan bahwa vaksin dinyatakan aman sebelum disuntikkan ke masyarakat.
"Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," kata Jokowi.
Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi vaksin Covid-19. Jokowi menjelaskan masyarakat dapat mendapatkan vaksinasi melalui program atau gratis atau secara mandiri atau berbayar.
"Terus kita lakukan sosialisasi, pemberitahuan, agar nanti yang ikut vaksin itu sebanyak-banyaknya. Baik nanti yang ikut vaksinasi lewat program, vaksinasi program maupun vaksinasi mandiri," tutur Jokowi.
Advertisement