Prancis Jadi Negara Pertama di Eropa Tembus Dua Juta Kasus COVID-19

Prancis telah melaporkan lebih dari dua juta kasus Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Nov 2020, 15:16 WIB
Seorang ibu dan anak-anaknya berjalan-jalan di Lapangan Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada 16 November 2020. Prancis pada Senin (16/11) melaporkan tambahan 506 kematian akibat virus corona COVID-19, lebih tinggi dibandingkan 302 kematian pada Minggu (15/11). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Prancis sekarang melebihi 2 juta, tetapi upaya untuk mengendalikan pandemi mulai membuahkan hasil, kata pejabat kesehatan pada Selasa 17 November 2020.

Melansir Channel News Asia, Rabu (18/11/2020), pihak berwenang telah melaporkan total 2.036.755 infeksi Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian di rumah sakit dan panti jompo sekarang menjadi 46.273, termasuk 437 selama 24 jam terakhir, kata Direktur Jenderal Kesehatan Jerome Salomon.

"Upaya kolektif kami mulai membuahkan hasil, jumlah kasus baru telah menurun selama beberapa hari ... Kami harus menggandakan upaya kami untuk mendapatkan kembali kendali atas epidemi," kata Salomon dalam konferensi pers.

"Menghormati jam malam dan lockdown menjelaskan tren positif ini. Kita harus menjaga tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi agar dapat melewati perayaan akhir tahun dan bulan-bulan musim dingin dengan aman," tambahnya.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada hari sebelumnya bahwa negara itu mulai mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19 tetapi belum siap untuk melonggarkan penguncian nasional keduanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Tertinggi Keempat Secara Global

Seorang ibu dan anak-anaknya berswafoto di Lapangan Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris, Prancis, pada 16 November 2020. Prancis pada Senin (16/11) melaporkan tambahan 506 kematian akibat virus corona COVID-19, lebih tinggi dibandingkan 302 kematian pada Minggu (15/11). (Xinhua/Gao Jing)

Setelah aturan jam malam yang diberlakukan di kota-kota besar Prancis pada pertengahan Oktober gagal memberikan hasil yang diharapkan pemerintah, mereka memberlakukan penguncian selama satu bulan pada 30 Oktober meskipun tidak seketat yang berlaku dari 17 Maret hingga 11 Mei.

Prancis telah mencatat jumlah infeksi virus korona tertinggi keempat secara global, dan ketujuh dalam jumlah kematian.

Untuk Benua Eropa, tiga negara yang melaporkan kasus terbanyak adalah Prancis (2.036.755 kasus), Rusia (1.971.013 kasus), dan Spanyol (1.535.058 kasus).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya