Mamah Dedeh Positif COVID-19, Apa yang Bisa Keluarga Lakukan untuk Mempercepat Kesembuhan Lansia?

Orang yang sudah lanjut usia seperti Mamah Dedeh juga membutuhkan perhatian dari keluarga untuk memotivasi agar tetap semangat untuk sembuh dari COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Nov 2020, 17:47 WIB
Para netizen menirukan gerak bibir Mamah Dedeh melalui aplikasi Dubsmash.

Liputan6.com, Jakarta Ustazah Dedeh Rosidah atau Mamah Dedeh terkonfirmasi COVID-19. Saat ini, wanita 69 tahun ini menjalani perawatan isolasi di sebuah rumah sakit.

Saat anggota keluarga terutama yang sudah lanjut usia (lansia) seperti Mamah Dedeh menjalani isolasi COVID-19, selain faktor fisik, secara psikologis mereka juga butuh dukungan. Banyak pasien COVID-19 lansia yang menyampaikan rasa kesepian dan ditinggalkan saat isolasi.

"Yang sering dikeluhkan itu mereka mengatakan, 'Saya kesepian', 'Saya merasa dijauhkan dari keluarga'," tutur perawat geriatri RSCM Eva Rista yang tidak merawat Mamah Dedeh dalam diskusi beberapa waktu lalu di BNPB, Jakarta.

Agar pasien lansia lebih cepat sembuh, Staf Medis Departeman Ilmu Penyakit Dalam RSCM/FKUI, C.H. Soejono mengatakan agar keluarga rajin menghubungi orangtuanya yang sedang dalam perawatan COVID-19.

"Jangan lupa, mereka lebih sensitif dan kebutuhannya lebih meningkat saat diisolasi. Jadi, jika mereka diisolasi, rajinlah menelepon. Tidak ada istilah terlalu sering menelepon bapak atau ibu yang positif," kata Soejono.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri itu juga menyarankan agar anggota keluarga mengekspresikan kerinduan saat menghubungi keluarga yang sudah lansia menjalani isolasi COVID-19.

"Jadi, tidak sekadar disapa bagaimana kabarnya, tapi juga sampaikan, 'Yah, kita enggak bisa pelukan ya sekarang'. Mengekspresikan perasaan rindu itu membuat orang tua tidak merasa kesepian," tutur Soejono.

 

Mamah Dedeh dituntut untuk meminta maaf. (via abankkronis666.blogspot.com)

Beri Motivasi untuk Sembuh

Dukungan medis dari perawat dan dokter juga sudah didapatkan oleh lansia yang dirawat di rumah sakit. Maka tugas dari keluarga yang tak kalah penting adalah memotivasinya agar cepat sembuh.

"Jangan lupa untuk terus memotivasi dia, menelepon dia. Bisa juga sampaikan, 'Dapat salam dari si ini, si itu'," kata dokter spesialis paru konsultan Adria Rusli dari RSPI Sulianti Saroso.

Upaya memotivasi pasien juga tak hanya datang dari keluarga tapi juga tenaga kesehatan yang merawat pasien.

"Bukan hanya memeriksa pasien, melihat ada tidaknya kegawatan, tapi juga memberikan perhatian lebih. Mengajakanya bicara, 'Seperti apa tidurnya? Makannya bagaimana?'," kata Adria.

Hal-hal tersebut membuat lansia yang menjalani perawatan isolasi COVID-19 jadi lebih bersemangat menjalani hari dan punya harapan untuk tetap sembuh.


Infografis

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya