Waspada Penyebaran Hoaks di WhatsApp, Begini Cara Mengenali untuk Menghentikannya

Berikut cara mengenali untuk menghentikan penyebaran informasi palsu yang beredar di WhatsApp

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Nov 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Platform media sosial sedang berjuang untuk melawan ancaman berita pals, yang telah menyebabkan polarisasi, kekerasan massa, dan bahkan kematian.

WhatsApp pun salah satu platform yang efektif untuk menyebar rumor dan pesan palsu dengan cepat. Kondisi ini pun mendorong WhatsApp membatasi penerusan pesan menjadi hanya lima obrolan, dan memperkenalkan pembatasan di grup, di mana hanya admin yang dapat mengirim pesan.

Namun, bagi pengguna ada beberapa tips untuk mengenali informasi yang salah atau berita palsu yang beredar di WhatsApp dan membantu mencegah penyebaran rumor di aplikasi percakapan tersebut.

Dilansir dari indianexpress, berikut cara mengenali dan menghentikan penyebaran informasi palsu yang beredar di WhatsApp

Temukan dan hentikan berita palsu di WhatsApp

Berhati-hatilah dengan pesan yang sering diteruskan, WhatsApp memberi label pesan "Diteruskan" untuk membantu pengguna menentukan apakah itu ditulis oleh pengirim pesan atau berasal dari tempat lain. Saat pesan diteruskan lebih dari lima kali, platform akan menandainya sebagai pesan "Sering Diteruskan" dengan ikon panah ganda.

Jika anda tidak yakin tentang siapa yang menulis pesan asli, periksa kembali fakta sebelum mempercayainya atau meneruskannya ke pengguna atau grup lain.

Periksa foto dan media dengan hati-hati

Jangan percaya foto, rekaman audio, dan video yang dikirim melalui platform karena ini dapat diedit untuk menyesatkan anda.

“Lihat sumber berita tepercaya untuk melihat apakah berita tersebut dilaporkan di tempat lain. Jika sebuah cerita dilaporkan di banyak tempat, kemungkinan besar itu adalah kebenaran, ”kata WhatsApp.

Anda juga dapat memeriksa ulang berita tersebut di situsmedia terkenal untuk memastikan apakah berita tersebut asli. WhatsApp juga menyarankan pengguna untuk meminta informasi lebih lanjut kepada pemeriksa fakta atau orang yang mereka percayai sebelum meneruskan pesan.

Waspadai pesan hoax

Ada sejumlah situs spam yang mempublikasikan pesan hoax untuk mendapatkan daya tarik. Tautan ini diteruskan di WhatsApp dengan klaim yang tidak realistis atau janji barang gratis.

Pengguna harus waspada terhadap situs semacam itu. Cari tanda-tanda seperti kesalahan ejaan, URL yang awalnya tidak memiliki https, dll, untuk mengidentifikasi tipuan tersebut.

Ingat, tawaran apa pun yang tampaknya terlalu bagus adalah salah. Misalnya, tautan apa pun yang menawarkan tiket pesawat gratis atau iPhone atau iPad gratis kemungkinan besar palsu.

Periksa dugaan anda sebelum membagikan informasi

WhatsApp mengatakan bahwa hati-hati terhadap informasi yang menegaskan keyakinan anda yang sudah ada sebelumnya. Sangat mungkin anda akan mempercayai dan membagikan informasi semacam itu tanpa ragu-ragu. Layanan pesan mengatakan bahwa meninjau fakta sebelum berbagi informasi. Cerita yang tampaknya sulit dipercaya sering kali salah.

Berita palsu sering menjadi viral

Grup WhatsApp telah menjadi tempat berkembang biaknya berita palsu. WhatsApp mengatakan bahwa jika grup atau kontak terus-menerus membagikan berita palsu, laporkan. Platform perpesanan juga mendesak anda untuk meminta pengirim pesan untuk memverifikasi informasi sebelum mereka membagikannya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya